Benahi Fasum Perumahan, Developer Wajib Bangun Jalan Layak

Reporter: Medi |

Editor: Asrianto |

Selasa , 21 Oct 2025 - 09:34

Progres pembangunan jalan perumahan di kota Bengkulu masih berlanjut hingga akhir tahun. -Medi/Bengkuluekspress.-

Disisi lain, pemkot juga dihadapkan dengan persoalan lahan. Dimana kawasan yang bisa dibangun semakin sempit, sehingga perlu pengawasan ketat agar developer tidak asal membangun di area yang rawan banjir.

Ketua Komisi III DPRD kota Bengkulu, Marliadi menambahkan pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah kota Bengkulu agar memperketat izin perumahan.

Pemkot diminta untuk fokus terhadap pemetaan wilayah untuk mempertimbangkan kondisi lahan dan area rawan bencana.

"Banyak laporan ketika hujan rumahnya banjir sampai setengah pintu. Maka itu kita sekedar menginggatkan saat ini lahan perumahan semakin sempit, jadi ketika ada lahan sedikit langsung dibangun oleh developer, alhasil setelah ditempati banjir," tukasnya. (Medi)

benahi fasum perumahan, developer wajib bangun jalan layak                             harianbengkuluekspress.id - pemerintah kota bengkulu mendorong seluruh developer perumahan untuk membangun jalan mulus diarea perumahan. 
hal ini mendukung pemenuhan program infrastruktur yang saat ini gencar dilakukan pemerintah kota. 
" yang paling banyak keluhan itu jalan perumahan, dan itu sangat terlihat maka saya minta para pengembang itu juga dibangun jalannya," ujar wali kota, dedy wahyudi, senin 20 oktober 2025.  
menurutnya, tak jarang selama ini perumahan yang sudah dibangun ratusan unit tetapi jalan hanya dibangun pengerasan koral satu kali.
baca juga:pemkot bengkulu-bps targetkan nilai statistik tertinggi 
baca juga:sugimulyo jabat kepala bpkp provinsi bengkulu yang baru
bahkan, rumah yang sudah banyak dihuni tetapi jalannya masih ada yang tanah timbunan. alhasil ketika hujan jalan mengalami rusak parah. 
sedangkan para pengembang terkesan kurang memprioritaskan fasum tersebut karena hanya menunggu untuk dialihkan ke pemerintah kota.
" saya imbau para developer, minimal dibangun jalan kualitas lapen. lapisan jalan ini umumnya digunakan untuk lalu lintas ringan hingga sedang," jelas dedy. 
disamping itu masalah lainnya yakni jaringan drainase diarea perumahan. pembangunan sering kali ditemukan kurang memenuhi standarisasi. 
selain ruang aliran air yang sempit dan dangkal, bahan yang digunakan sangat rapuh sehingga cepat rusak dan terjadi banjir. 
" drainase ini juga harus diperhatikan jangan dibangun asal ada saja, tetapi dilihat jalur air, tingkat kedalaman dan daya tampung," tukas dedy. 
diketahui, pemkot mendukung realisasi program nasional yakni 3 juta rumah. saat ini di kota bengkulu sudah terbangun hampir 3 ribu unit rumah dibeberapa wilayah. 
baca juga:pelabuhan pulau baai bakal jadi kawasan industri merah putih, suharto:dprd berikan dukungan penuh
baca juga:oknum kades sukaraja nonaktif terlibat penggelapan mobil, dibekuk polisi bersama 3 pelaku lainnya
disisi lain, pemkot juga dihadapkan dengan persoalan lahan. dimana kawasan yang bisa dibangun semakin sempit, sehingga perlu pengawasan ketat agar developer tidak asal membangun di area yang rawan banjir. 
ketua komisi iii dprd kota bengkulu, marliadi menambahkan pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah kota bengkulu agar memperketat izin perumahan.
pemkot diminta untuk fokus terhadap pemetaan wilayah untuk mempertimbangkan kondisi lahan dan area rawan bencana. 
"banyak laporan ketika hujan rumahnya banjir sampai setengah pintu. maka itu kita sekedar menginggatkan saat ini lahan perumahan semakin sempit, jadi ketika ada lahan sedikit langsung dibangun oleh developer, alhasil setelah ditempati banjir," tukasnya. (medi)