Peringati Hari Disabilitas, Direktur PMK: Pendidikan Inklusif Masih Rendah
Tangkap Layar informasi peringatan HDI 2024-Istimewa/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diperingati setip tanggal 3 Desember. Peringatan HDI tahun 2024 digelar Ballroom Sutasoma Jakarta.
Dengan mengangkat tema "Bersama Mewujudkan Inklusivitas Menuju Generasi Maju dan Berkarya".
Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen, Kemendikdasmen, Baharudin mengatakan tema itu menjelaskan tema ini sebagai upaya untuk mendorong agar ruang pendidikan di Indonesia dapat menyamakan persepsi dalam mendorong pengembangan potensi diri dan memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk bersinar tanpa batas, serta menjelajahi lebih potensi positif.
Dalam peringatan itu, ditekankan pentingnya kolaborasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan inklusif bagi seluruh peserta didik tanpa memandang kondisi fisik atau latar belakang
Tujuan untuk memperkuat wawasan masyarakat akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan bagi para penyandang disabilitas.
BACA JUGA:Terima Pengaduan Melalui BAP DPD RI, Ini Penjelasan Menteri Nusron
BACA JUGA:Wamendikdasmen Ungkap Cara Kurangi Kekerasan di Lingkungan Sekolah
“Berangkat dari hasil survei persepsi publik mengenai pengetahuan masyarakat mengenai Pendidikan Inklusi masih di angka 52%. Tujuan utama agenda ini adalah untuk memperluas lagi informasi terkait inklusivitas, kesetaraan kesempatan, dan pemberdayaan penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi dalam masyarakat,” katanya dikutip dari pers rilis Kemdikdasmen.
Dikatakan Baharudin, penting untuk memahami bahwa penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dalam memperoleh akses dalam pendidikan, pekerjaan, layanan kesehatan, dan partisipasi mereka di dalam masyarakat.
Adanya dukungan, aksesibilitas, dan kebijakan inklusif dapat membantu mengurangi hambatan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Ia juga menyebutkan agenda ini sebagai langkah bersama untuk mempromosikan dan menguatkan pemahaman masyarakat serta stakeholder untuk mendukung inklusivitas pendidikan.
Selain itu, juga guna memperkuat pemahaman bersama mengenai kesetaraan, kesempatan dan ruang bagi anak penyandang disabilitas untuk berkarya dan bekerja, dan mendorong semangat masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam menciptakan iklim inklusivitas yang berdaya. (**)