BACA JUGA:Kemendikbud Gelar Lokakarya, Ditingkat Provinsi hingga Kabupaten/kota, Ini Harapannya
“Sertifikasi ISPO tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap standar nasional, tetapi juga meningkatkan citra dan kepercayaan produk kelapa sawit Indonesia di pasar internasional,” tambah Hidayatullah.
Selain itu, pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi para petani untuk membangun jaringan dengan sesama petani dan pemangku kepentingan lainnya,
Juga untuk memperluas wawasan mereka tentang praktik perkebunan yang berkelanjutan.
"Dengan pelatihan ini, diharapkan bahwa praktik-praktik perkebunan kelapa sawit di Bengkulu dan sekitarnya akan semakin sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan, menciptakan masa depan yang lebih baik bagi industri kelapa sawit Indonesia," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, Desman Siboro mengatakan, pelatihan ini merupakan salah satu bentuk upaya Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bidang ISPO kepada petani sawit.
Sehingga mereka nantinya bisa menyebarkan informasi ini ke petani sawit lainnya yang ada di Bengkulu terkait pentingnya sertifikasi ISPO.
BACA JUGA:Mendagri Tetapkan Pakaian Dinas PNS dan PPPK, Ini Jenis yang Dipakai Setiap Harinya
"Melalui pelatihan ini kami berharap petani sawit nantinya bisa berbagi pengalaman dengan petani sawit lainnya terkait pentingnya sertifikasi ISPO," kata Desman.
Desman berharap, dengan banyaknya petani sawit tahu pentingnya sertifikasi ISPO maka akan semakin banyak petani sawit di Bengkulu yang mengurus sertifikasi ISPO.
Sebab melalui sertifikasi ini, harga TBS kelapa sawit akan lebih baik dibandingkan petani yang tidak memiliki sertifikasi ISPO.
"Maka jangan heran nanti kalau harga TBS kelapa sawit milik petani sawit yang punya sertifikasi ISPO jauh lebih mahal dibandingkan yang tidak memiliki sertifikat," tambah Desman.
Direktur Utama PT SIB, Andi Yusuf Akbar menambahkan, pelatihan ISPO kali ini diikuti sebanyak 28 orang peserta yang merupakan Petani Kelapa Sawit asal Kabupaten Bengkulu Utara.
Dimana mereka akan menerima materi pelatihan dari para narasumber yang berkompeten di bidang ISPO sesuai rekomendasi teknis Kementan dan BPDPKS.
"Ada 28 peserta yang ikut pelatihan ini, mereka nantinya akan menerima materi dan pelatihan dari narasumber berkompeten di bidang ISPO," tuturnya.