Harianbengkuluekspress.id - Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H Meri Sasdi MPd menyebutkan, Perpustakaan di daerah berperan aktif ikut memutus rantai kemiskinan. Salah satunya dengan jalan memberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat.
Ilmu pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari kegiatan membaca buku di perpustakaan. Tidak hanya mencerdaskan masyarakat, Perpustakaan di daerah juga ikut berperan aktif memutus rantai kemiskinan. Sebab perpustakaan telah menyediakan banyak buku yang bisa dibaca oleh masyarakat untuk mengupgrade ilmu pengetahuan.
"Membaca buku itu bisa mencerdaskan masyarakat dan pada ujungnya akan mampu mengentaskan kemiskinan dan memutus rantai kemiskinan," ujar Meri, Selasa 11 Juni 2024 saat diwawancara BE.
Dikatakannya, membaca buku merupakan salah satu upaya mendukung visi dan misi Gubernur Bengkulu terkait Bengkulu cerdas. Oleh sebab itu, peran perpustakaan diharapkan dapat tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat.
BACA JUGA:BNNK Konsisten Perangi Narkoba, Ini yang Dilakukan
BACA JUGA: DKP Pastikan Beras Bapang Aman, DKP Sudah Lakukan Ini
"Perpustakaan berperan mencerdaskan masyarakat, sehingga perpustakaan harus tumbuh dan berkembang di masyarakat," kata Meri.
Perpustakaan telah menjadi salah satu tempat yang berperan dalam mencerdaskan masyarakat. Karena, melalui perpustakaan, ilmu pengetahuan masyarakat akan meningkat.
"Ketika ilmu pengetahuan masyarakat meningkat maka bisa mengeluarkan masyarakat dari kemiskinan yang sudah mengakar," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya juga sudah memiliki program yang bertujuan menumbuhkan minat belajar dan membaca bagi masyarakat miskin yang ada di provinsi Bengkulu. Salah satunya mendorong masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan di daerah.
"Kami terus memantau dan mengawasi program ini dimana kami berharap terbentuknya budaya masyarakat gemar membaca guna menambah bekal ilmu pengetahuan mereka," lanjutnya.
BACA JUGA:Komitmen Keterbukaan Informasi, Optimalkan Peran Dinas Kominfo Sebagai PPID Utama
Dikatakannya, dengan mengetahui perkembangan minat baca masyarakat, dengan begitu dapat diambil kebijakan di daerah miskin yang minat bacanya rendah untuk bisa tingkatkan melalui kebijakan akselerasi hingga ada kemajuan minat baca tersebut, yang nantinya secara tidak langsung akan menurunkan angka kemiskinan.
"Dengan gemar membaca akan mampu menambah pengetahuan dan ide-ide yang kreatif dan inovatif terkait perkembangan ekonomi yang secara tidak langsung akan mengentaskan kemiskinan," tuturnya.
Namun diakuinya, selain melalui pendidikan dan pemberian ilmu pengetahuan melalui membaca, semua tidak akan berjalan baik tanpa adanya pemberdayaan masyarakat guna memiliki skill yang mumpuni untuk terjun ke berbagai bidang usaha.