Rokok Berpotensi Tingkatkan Kemiskinan, Ini Keterangan Kepala BPS Provinsi Bengkulu

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal .--

Harianbengkuluekspress.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat komoditas rokok nomor dua setelah beras yang menjadi penyumbang garis kemiskinan di Bengkulu. Hal ini disebabkan masyarakat di Bengkulu mengeluarkan minimal Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu dalam sehari hanya untuk membeli rokok. Jadi rokok ini berpotensi meningkatkan kemiskinan di Bengkulu.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal mengatakan, tingkat pengeluaran masyarakat untuk konsumsi rokok di Bengkulu mencapai Rp 20 ribu per hari. Hal tersebut membuat rokok berkontribusi sebesar 10,54 persen terhadap garis kemiskinan di perkotaan Bengkulu. Sementara itu, di perdesaan angka sumbangan kemiskinan akibat konsumsi rokok mencapai 12,40 persen. 

"Konsumsi rokok yang tinggi berpotensi memperburuk tingkat kemiskinan di Bengkulu. Oleh karena itu, perlu ada upaya bersama untuk mengurangi angka konsumsi rokok di daerah ini," kata Win, Rabu 22 Januari 2025 saat diwawancara BE.

Salah satu faktor yang mencuat sebagai akibat dari meningkatnya sumbangan kemiskinan akibat rokok peralihan konsumsi masyarakat dari rokok mahal ke rokok murah. Harga rokok yang semakin tinggi membuat sebagian masyarakat beralih ke merek rokok yang lebih terjangkau. 

BACA JUGA:Nelayan di Mukomuko Mulai Manfaatkan Aplikasi BMKG, Ini Kegunaannya

BACA JUGA:SE 3 Menteri, Ramadan Tetap Sekolah, Ini Jadwal Liburnya

"Fenomena ini menandakan persoalan kemiskinan dan konsumsi rokok memiliki keterkaitan yang kompleks," tuturnya.

Dalam sebuah wawancara terpisah, seorang pedagang rokok di Kota Bengkulu, Halimah mengungkapkan, permintaan akan rokok murah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. 

"Masyarakat lebih cenderung membeli rokok murah, karena alasan ekonomi. Harga rokok yang mahal membuat banyak orang beralih ke rokok yang harganya lebih terjangkau, meskipun kualitasnya mungkin lebih rendah," ujarnya.

Penjabat (Pj) Sekda Pemerintah Provinsi Bengkulu, Haryadi menyatakan, kesiapannya mengatasi masalah kemiskinan dan konsumsi rokok di daerah ini. Langkah preventif dan edukatif akan ditingkatkan guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok dan pentingnya pengelolaan keuangan yang bijaksana.

BACA JUGA:3 Tahun Forum CSR di Benteng Vakum, Ini Penyebabnya

"Kami akan meningkatkan upaya preventif dan edukatif agar masyarakat sadar tentang bahaya merokok dan pentingnya pengelolaan keuangan yang bijaksana," ujarnya.

Meskipun demikian, upaya untuk mengurangi konsumsi rokok tidak akan mudah dilakukan tanpa dukungan dari berbagai pihak, termasuk peran aktif masyarakat dan sektor swasta. Selain itu, perlu adanya sinergi dari seluruh komponen masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari kemiskinan yang disebabkan oleh konsumsi rokok.

"Perlu banyak dukungan dari berbagai pihak, termasuk peran aktif masyarakat dan sektor swasta. Selain itu, perlu adanya sinergi dari seluruh komponen masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari kemiskinan yang disebabkan oleh konsumsi rokok," pungkasnya. (Rewa Yoke)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan