Harianbengkuluekspress.id-Dalam upaya menekan lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menjelang hari raya idul adha 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, membagikan serbuk abate.
Dinkes Mukomuko secara intensif membagikan ratusan kilogram serbuk abate ke seluruh desa dan kelurahan.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap warga mendapatkan perlindungan maksimal dari ancaman nyamuk Aedes aegypti, terutama menjelang perayaan Idul Adha.
Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Hamdan A, mengungkapkan bahwa serbuk abate ini didistribusikan melalui pemerintah desa dan kelurahan.
BACA JUGA:BREAKING NEWS : Longsor Kembali Tutup Jalan di Lebong, Kendaraan Tidak Bisa Lewat
BACA JUGA:Festival Gurita 2024, Optimis Lebih Meriah dari Tahun lalu, Ini Aneka Ragam Kegiatannya
"Serbuk abate ini kita bagikan untuk warga masyarakat di 151 desa dan kelurahan di Kabupaten Mukomuko. Pembagiannya melalui pemerintah desa,” kata Hamdan A, didampingi Kasi Pelayanan Pencegahan Penyakit, Ruly Herlindo, pada Selasa, 11 Juni 2024.
Sejak Januari hingga Mei lalu, Dinas Kesehatan Mukomuko telah membagikan 150 kilogram serbuk abate kepada warga melalui Puskesmas di masing-masing wilayah.
Baru-baru ini, Dinas Kesehatan kembali menerima bantuan serbuk abate dari Kementerian Kesehatan sebanyak 120 kilogram, yang akan segera didistribusikan kepada masyarakat.
“Serbuk abate ini digunakan untuk pemberantasan sarang nyamuk. Ini berupa zat kimia pembasmi jentik nyamuk,” ujarnya.
Hamdan menjelaskan bahwa serbuk abate bisa dimasukkan ke dalam bak mandi atau wadah lain yang menjadi tempat bersarangnya nyamuk. Serbuk ini tidak menimbulkan risiko terhadap manusia.
“Serbuk ini merupakan zat kimia, tapi tidak berisiko apabila mengenai tubuh kita. Penggunaan serbuk abate efektif selama tiga bulan, dengan syarat wadah atau bak mandi yang ditaburi abate tidak dibersihkan dengan sikat saat dikuras,” terangnya.
Setelah serbuk abate diserahkan ke masing-masing desa dan kelurahan, pihaknya akan membantu sosialisasi agar masyarakat bisa mendapatkan dan menggunakannya dengan tepat.
“Bagi masyarakat yang minat, nanti bisa langsung ke Kades atau pemerintah desa, ini bersifat gratis,” tegasnya.
Dinas Kesehatan Mukomuko mencatat jumlah kasus DBD yang tersebar di 15 kecamatan mencapai 411 kasus.