Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma pada 2024 ini memastikan Puskesmas Masmambang segera direlokasi ke Desa Bunut Tinggi Kecamatan Talo. Dengan anggaran Rp 8,7 M dari Dana Alokasi Khusus(DAK) tahun 2024.
Lokasinya memang dipertimbangkan untuk di Desa Bunut Tinggi, karena disana sudah tersedia lahan eks lapangan bola milik pemerintah desa (Pemdes) seluas 3/4 hektare yang dihibahkan untuk relokasi puskesmas.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinkes Seluma, Rudi Syawaludin, SSos.
“Pemenang lelangnya sudah ada dan saat ini mulai dilakukan progress pembangunannya seperti pematangan lahan dan lainnya,” ucap Rudi.
BACA JUGA:Air Bersih Sulit Ancam Kesehatan Masyarakat, Ini Keluhan Warga Desa Kembang Seri Bengkulu Selatan
Dijelaskan, untuk proses pengerjaannya akan memakan waktu hingga 200 hari kedepan atau 6 bulan dari sekarang, yakni Desember 2024.
Maka dari itu, dengan jangka waktu yang cukup panjang ini diharapkan dapat dilakukan pengerjaan secara maksimal.
"Desa Bunut Tinggi tidak terlalu jauh dari Desa Masmambang. Kebetulan lahannya tersedia dan siap dihibahkan. Karena, jika ingin direlokasi di Kelurahan Masmambang, hingga saat ini belum ada lahan yang siap untuk dihibahkan," jelas Rudi
Dilanjutkan Rudi, alasan untuk melakukan relokasi tersebut karena lahan puskesmas Masmambang saat ini sempit dan puskesmas tersebut tidak memenuhi syarat terkait perizinan bangunannya lantaran jarak puskesmas dengan jalan raya hanya lima meter, sedangkan posisi lahan puskesmas tersebut tidak bisa dibangun dibelakangnya lantaran sudah mentok.
BACA JUGA:Ajak Masyarakat Sukseskan Coklit, Ini Imbauan Ketua KPU Kabupaten Kaur
"Posisi jalan dan puskesmas yang cukup dekat ini selain tidak memenuhi syarat perizinan, juga membahayakan apabila ingin operasional keluar masuk puskesmas yang sering keadaan urgent," sambung Rudi.
Selain Puskesmas Masmambang, juga ada tiga puskesmas yang direhabilitasi, lantaran bangunan saat ini sudah tidak representatif. Yakni Puskesmas Cahaya Negeri, Puskesmas Penago II dan Puskesmas Tais. Ditambahkan, puskesmas tersebut rencana juga akan dilebarkan dan diperluas agar pelayanan kesehatan dapat diberikan secara maksimal, namun untuk Puskesmas Tais sepertinya akan dibikin dua tingkat, mengingat lahannya minim dan bersandingan dengan gedung yang ada disebelahnya.
Adapun anggaran untuk rehabilitasi ketiganya yakni masing masing menelan anggaran Rp 2,9 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024. Saat ini progressnya baru akan proses lelang fisik dan pasca melakukan penunjukan konsultan perencanaan.
“Setelah penunjukan konsultan, akan segera kita serahkan ke pokja agar segera dilelang,” pungkasnya. (Jefrianto)