Harianbengkuluekspress.id – Sektor pertanian padi di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) tetap menjanjikan. Bahkan pada pertengahan tahun 2024 ini panen padi akan kembali terjadi dengan jumlah besar.
Sebab, setidaknya ada lebih dari 180 hektar sawah di BS saat ini siap panen. Adapun lahan sawah yang akan panen tersebut berada di wilayah Kecamatan Air Nipis, Seginim dan Pino Raya serta Kecamatan Ulu Manna.
"Alhamdulillah masyarakat yang ada di empat kecamatan tersebut sebelumnnya tetap bisa mengolah sawah mereka. Karena mengandalkan irigasi bendungan air nipis, babatan dan bendungan sapatan. Ada juga petani yang memanfaatkan mesin pompa diesel untuk penyiraman sawahnya," ujar Wakil Bupati BS, H Rifai Tajudin kepada BE, Jumat 12 Juli 2024.
BACA JUGA:11 Ambulance Segera Dibagikan,Ini Harapannya
BACA JUGA:Pembangunan 15 SD Dimulai, Berikut Anggarannya
Lebih lanjut, Rifai menjelaskan pada awal tahun 2024 lalu sempat terjadi krisis air karena musim panas. Namun, karena sawah yang ada ini system pengairannya menggunakan irigasi penuh dan pengairan manual menggunakan mesin pompa air sehingga dapat mencegah terjadinya gagal panen.
"Saat musim panas terjadi, pasokan air tetap mengalir ke sawah petani dan tanaman padi tetap tumbuh normal," jelasnya.
Rifai mengatakan selama musim kemarau memang sebagian besar hamparan sawah petani di Kecamatan Air Nipis dan Seginim menggunakan irigasi sehingga tidak kekeringan. Sama halnya dengan hamparan sawah Sapatan di Kecamatan Pino Raya juga memanfaatkan aliran sungai selali sebagai sumber air utama persawahan.
"Diestimasikan produksi padi atau gabah kering yang akan dipanen petani mencapai 6 ton setiap satu hektarnya. Dengan luas seluruhnya mencapai 180 hektare," katanya.
Dari hasil pantauan, Rifai menerangkan sejauh ini tanaman padi masyarakat tidak ada masalah, karena ada irigasi sehingga dalam waktu dekat siap dipanen. Sementara untuk suplai pupuk juga tidak ada masalah.
"Saat ini Pemkan sedang memperjuangkan pembangunan irigasi di hamparan sawah yang belum teraliri air untuk mengatasi gagal panen," terangnya.
Diantaranya hamparan sawah di Desa Pagar Gading Kecamatan Pino Raya yang pembangunan saluran irigasi sudah berjalan dan menunggu selesai dibangun. Dengan harapan area persawahan lainnya dapat terjamin pasokan air ketika musim kemarau.
“Irigasi dan sistem pengelolaan lahan pertanian akan terus kami prioritaskan untuk mendokrak produksi padi kita," pungkasnya. (Renald)