Bertepatan dengan 10 Muharram, Persitiwa Matahari Di Atas Ka'bah Berakhir, Ini Batas Waktunya

Selasa 16 Jul 2024 - 11:36 WIB
Reporter : Endang
Editor : Endang S

Harianbengkuluekspress.id- Peristiwa A'zam atau matahari melintas di atas Ka'bah  terjadi pada bulan Muharram tepatnya 15-16 Juli 2024, dan peristiwa langka itu akan berakhir sore ini pada pukukl 16.27 WIB. 

Peristiwa ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya terjadi pada 27-28 Mei 2024.  Dimana fenomena ini terjadi karena Ka'bah terletak di kota Makkah, Arab Saudi yang berada di sekitar garis lintar 21 derajar utara. 

Fenoma serupa terulang kembali pada 15-16 Juli 2024, fenomena posisi matahari melintasi tepat di atas Ka’bah atau Istiwa A'zam, Pada momen tersebut, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus akan mengarah membelakangi arah kiblat. 

Kejadian ini memiliki makna penting dalam kalender Islam karena menandai waktu solstis matahari di kawasan tersebut. 

Entah ada hubungannya atau tidak, namun peristiwa langka ini akan berakhir bertepatan dengan  tanggal 10 Muharram, yang  merupakan tanggal yang penting dalam kalender Islam.

10 Muharram dikenal sebagai Hari Asyura, yang  memiliki konteks sejarah Karbala, tetapi juga dalam tradisi Islam secara umum. Rasulullah SAW juga menyarankan umatnya untuk berpuasa pada hari Asyura.Menurut hadis, puasa pada hari Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa satu tahun yang lalu

BACA JUGA:Festival Tabut Bengkulu 2024 Ditutup: Lestarikan Budaya dan Majukan Ekonomi

BACA JUGA:UMKM Binaan Kemenkeu Hadir di Festival Tabut Bengkulu

Terkait peristiwa A'Zam itu, banyak umat Islam di seluruh dunia mengamati fenomena ini dengan minat khusus karena hubungannya dengan arah kiblat dalam sholat.

Kementerian Agama telah mengimbau kepada umat musim Indonesia untuk memanfaatkan momentum  ini, untuk  pengukuran dan verifikasi arah kiblat. 

"Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada Senin dan Selasa, 15 dan 16 Juli 2024 bertepatan dengan 9 dan 10 Muharam 1446 H pada pukul 16:27 WIB atau 17:27 WITA. Saat itu, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah," ungkap Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kemenag, Adib. 

Dikatakan Adib, berdasarkan tinjauan astronomi ilmu falak, terdapat sejumlah teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi arah kiblat, maupun tidak menggunakan alat.

Teknik pengukuran dengan menggunakan alat di antaranya menggunakan kompas, theodolite.

 "Di saat Istiwa’ A'zam, siapa saja, tanpa perlu memiliki keahlian atau perangkat teknologi khusus, bisa ‘meluruskan’ arah kiblatnya sendiri,”  tandasnya. (**) 

Kategori :