"Ini adalah langkah yang cerdik dari sisi bisnis, meskipun pada akhirnya yang terbebani adalah masyarakat kecil," tambahnya.
Sejumlah warga Bengkulu yang ditemui di beberapa SPBU mengeluhkan kenaikan harga Pertamax ini. Namun, mereka juga mengakui bahwa tak ada pilihan lain selain membeli BBM non-subsidi tersebut.
"Mau gimana lagi, Pertalite jarang ada. Daripada motor mogok, ya beli Pertamax aja meski mahal," kata Bisri Mustofa seorang warga Kota Bengkulu.
Kendati demikian, masyarakat berharap pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, seperti menambah pasokan Pertalite atau memberikan subsidi tambahan bagi BBM non-subsidi agar harga lebih terjangkau.
"Kami berharap ada solusi, supaya beban kami tidak terlalu berat," tutupnya.(999)