Harianbengkuluekspress.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mukomuko, M Ali Saftaini SE turun ke desa untuk bertemu dengan masyarakatnya.
Selain mempererat silaturahmi, Ali juga menampung aspirasi masyarakat yang berlangsung pada Kamis, 15 Agustus 2024. Kali ini yang dikunjungi
masyarakat Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang dan Desa Tanjung Mulya, Kecamatan XIV Koto. Pertemuan dipusatkan di Balai Desa Sumber Makmur Kecamatan Lubuk Pinang.
Berbagai aspirasi disampaikan masyarakat, diantaranya mengenai harga gabah yang sering turun ketika panen raya, hingga jadwal pengeringan irigasi yang belum berpihak kepada petani.
Selain itu, masyarakat Desa Sumber Makmur, khususnya yang berada di perbatasan Sumatera Barat juga mengeluhkan tapal batas antara Bengkulu dengan Sumatera Barat.
BACA JUGA:Ngaku Kasi Pidsus, Oknum Warga Mukomuko Peras Kades, Dibekuk Polisi dengan Uang Jutaan Rupiah
“Terkait harga gabah memang masih menjadi persoalan, lantaran sering turun ketika panen raya. DPRD Mukomuko sudah mendorong agar pemerintah mencari penampung. Selain itu, juga mencari solusi agar gabah bisa disimpan dengan aman dan bisa dijual saat harga tinggi,” kata Ali.
Mengenai jadwal pengeringan irigasi, ia berjanji akan menyampaikan dan
mengkaji bersama-sama dengan Pemkab Mukomuko.
Sementara terkait tapal batas, ia menjelaskan sudah 15 tahun menjadi anggota DPRD Mukomuko memahami persoalan tersebut.
Keputusan Kemendagri mengenai tapal batas saat ini, merugikan Provinsi Bengkulu.
“Pemkab dan DPRD, saya dan Pak Bupati sudah audiensi dengan Kemendagri. Tapi memang belum berhasil. Kami juga sudah
menyampaikan kepada DPD RI dari Bengkulu untuk mengkaji tapal batas, agar tidak terjadi permasalahan di tengah-tengah masyarakat. Dan ini nantinya akan disampaikan lebih lanjut ke pihak terkait,” ujarnya.
Sementara itu, Kades Sumber Makmur Kecamatan Lubuk Pinang, Hadi Sulistiyo menyampaikan, menjalin komunikasi dan koordinasi kepada anggota DPRD penting dilakukan untuk mendorong percepatan pembangunan di desa.