Harianbengkuluekspress.id - Serangan ubur-ubur beracun mengakibatkan 8 pengunjung Pantai Berkas dan Pantai Jakat Kota Bengkulu, dilarikan ke rumah sakit. Mereka diserang saat mandi di pantai pada Sabtu 24 Agustus 2024. Sebanyak 8 orang pengujung tersebut mengalami sesak nafas, jantung berdebar dan lemas tidak lama setelah disengat ubur-ubur tersebut. Dari 8 orang yang dirawat, dua sudah diperbolehkan pulang. Enam orang sisanya masih menjalani perawatan, menunggu mereka benar-benar pulih.
Salah Seorang Keluarga Korban, Yesi (36) mengatakan, dari cerita teman adiknya, awal mula dibawa ke rumah sakit, karena tidak sengaja menendang ubur-ubur. Ubur-ubur tersebut tertempel dikaki. Tidak lama setelah itu langsung bereaksi, kaki terasa panas, sesak nafas, bagian kaki kiri yang terkena sengat ubur-ubur muncul warna merah dan membiru.
"Saya tidak tahu pasti, karena tidak ada di lokasi saat kejadian, tetapi kalau dari cerita temannya, tertendang ubur-ubur saat jalan di pantai. Tidak lama setelah itu langsung bereaksi, sesak nafas, kaki panas," jelas Yesi.
Adik Yesi bernama Syawal (24) warga Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah, dirawat di ruang ICU RS Bhayangkara Polda Bengkulu. Kondisinya sudah sangat membaik, terutama saat bernafas.
"Kalau kondisi sudah mulai membaik, tapi dokter suruh tetap menjaga," imbuhnya.
BACA JUGA:Cegah Stunting Melalui Program Dapur Sehat, Pemenuhan Asupan Gizi dari Rumah Tangga
BACA JUGA:Banjir Susulan Harus Dicegah dengan Cara Ini
Pantauan di lapangan, ubur-ubur berwarna biru dan ungu, serta mempunyai tentakel masih banyak bergeletakan di pinggir Pantai Berkas dan Pantai Jakat. Dari keterangan warga, ubur-ubur tersebut dinamai kapal perang portugis atau ubur-ubur api. Masyarakat yang berkunjung ke pantai di imbau waspada, karena jumlah ubur-ubur terdampar di pantai mencapai ribuan. Meski mereka sudah terdampar, tetapi masih berbahaya, sangat tidak disarankan disentuh langsung dengan tangan kosong. (Rizki Surya Tama)