Harianbengkuluekspress.id- Badan bahasa dan komisi X DPR RI dorong pemutakhiran Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi VI.
Program literasi kebahasaan dan kesastraan ini termasuk di antaranya pengembangan kosakata bahasa Indonesia, yang menjadi salah satu program Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui literasi kebahasaan dan kesaastraan.
Saat ini, masyarakat dapat memanfaatkan produk KBBI edisi VI secara daring dengan mengunjungi laman kbbi.kemdikbud.go.id atau mengunduh aplikasi KBBI VI melalui gawai atau ponsel pintar.
Pada pembaruan berikutnya, rencananya, jumlah entri akan ditambah dari 120 ribu hingga mencapai 200 ribu. Terkait hal tersebut, perlu dilakukan penyebarluasan informasi dan juga dukungan atas program tersebut dari masyarakat.
Di dalam laman dan aplikasi KBBI VI, terdapat fitur-fitur untuk mencari beragam definisi beserta contoh penggunaan yang juga dilabeli dengan penjelasan kebakuan kata, termasuk penanda asal bahasa dan ragam keilmuannya.
Selain itu, para pengguna juga dapat berpartisipasi dalam pemerkayaan entri KBBI melalui usulan pembuatan entri baru atau sunting entri dan definisi dengan melakukan registrasi menjadi pengguna terdaftar pada laman tersebut.
BACA JUGA:Termasuk Bengkulu, 880 Peserta Berkompetisi di KSM, Disini Lokasinya
BACA JUGA:Kemenag Kolaborasi Dengan KPK Perkuat Budaya Anti Korupsi, Lakukan Ini
Untuk itu, Badan Bahasa menggelar kegiatan bertajuk “Diseminasi Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Rangka Kemitraan dengan Komisi X DPR RI”.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, dan Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo.
Diseminasi ini merupakan bentuk transparansi dan sosialisasi pemerintah kepada masyarakat terkait pelaksanaan program, terutama yang berkaitan dengan pengembangan KBBI.
Badan Bahasa selalu terbuka dalam memberi layanan dan senantiasa mengutamakan kepuasan masyarakat.
“Badan Bahasa akan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait dalam mengembangkan suatu program sehingga dapat mempermudah dan mengefektifkan kinerja, misalnya dari KBBI ini yang dikerjasamakan juga dengan Oxford University dan Lexicom Limited UK,” ujar Imam.
Di hadapan para undangan yang terdiri atas mahasiswa, guru, pengawas sekolah, dan dosen, Ferdiansyah memaparkan bahwa saat ini bahasa Indonesia menduduki peringkat kesebelas bahasa yang paling sering digunakan di dunia menurut Ethnologue, 2024. Padahal, jumlah penduduk Indonesia merupakan terbesar keempat di dunia.
“Saya berharap kita bisa melakukan peningkatan hingga paling tidak peringkat ketujuh,” tegas Ferdi.