Harianbengkuluekspress.id– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan (BS) terus berupaya melakukan pembenahan menyeluruh sistem irigasi pertanian yang ada. Upaya tersebut untuk medukung sektor pertanian semakin kuat dalam mewujudkan swasembada pangan.
Salah satu yang dilakukan Pemkab BS yaitu dengan mulai dilaksanakan pengukuran titik koordinat lokasi Tebat Niniak di Dusun Padang Lakaran, Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya oleh tim Bappeda-Litbang BS pada Senin 2 September 2024 sore.
Kepala Bappeda-Litbang BS, Fikri Aljauhari SSTP MSi menjelaslan proyek revitalisasi Tebat Niniak masuk dalam Program Strategis Daerah (PSD) BS tahun anggaran 2026.
"Saat ini kami mulai menyiapkan sejumlah berkas dan data pendukung agar pembangunan ini lancar. Jadi ketika Tebat Niniak ini sudah direvitalisasi, akan banyak dampak positif yang didapat," ujar Fikri kepada BE, Selasa 3 September 2024.
BACA JUGA:Sat Linmas Dipersiapkan Hadapi Pilkada
BACA JUGA:1.639 Nelayan Dapat Jaminan Ini
Lebih lanjut, Fikri menyampaikan dampak positif dari revitalisasi tersebut yang paling utama itu akan menjadi sumber induk irigasi. Nantinya Tebat Niniak akan menjadi penyuplai air bagi ratusan hektar sawah di beberapa desa penyangga yang selama ini memang terkendala air.
"Jika sudah dilakukan revitalisasi menyeluruh Tebat Niniak, maka petani tidak akan sulit lagi mengelola lahan perkebunan," sampainya.
Fikri juga menyampaikan bukan hanya menjadi penyuplai air bagi lahan persawahan masyarakat. Tebat Niniak yang telah direvitalisasi juga dapat digunakan untuk mengembangkan ikan kolam budidaya, karena sumber air tinggal diambil di Tebat Niniak yang memang sudah tersedia.
“Untuk konsep pembangunan, nanti akan dikonsultasikan dengan tim. Yang jelas program ini optimis terealisasi, karena memang sumber-sumber air menjadi peran utama membangkitkan geliat ekonomi masyarakat,” sampainya.
BACA JUGA:Satpol PP Serius Atasi Pekat, Sisir Titik Rawan
Sementara itu, Kades Pasar Pino Ivan Sawito SFarm menyambut baik upaya Pemkab BS untuk melakukan revitalisasi Tebat Niniak. Sebab kabar baik tersebut memang sudah lama ditunggu masyarakat karena dampak iklim yang juga memang memberikan dampak bagi sektor pertanian masyarakat.
“Dari data sementara, itu luasan areal Tebat Niniak itu sekitar 25 hektar. Wilayah ini hampir 90 persen rawa yang tergenangi air," ungkapnya.
Ivan juga menyampaikan kondisi tersebut sangat cocok sekali jika dijadikan sejenis waduk karena daya tampungnya sangat besar. Bahkan terkait status lahan dan pembebasan lahan yang notabenya memang milik masyarakat. Pemdes Pasar Pino siap mendukung dan membantu pihak pengelola nantinya.
BACA JUGA:Bawaslu Surati Bupati BU, Terkait Persoalan Ini