Harianbengkuluekspress.id - Para pengembang atau developer perumahan subsidi di Bengkulu, dikhawatirkan beralih fokus ke pembangunan rumah komersial. Kekhawatiran ini muncul akibat belum adanya keputusan dari pemerintah terkait penambahan kuota rumah subsidi.
Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Bengkulu, Asman menyatakan, kuota rumah subsidi untuk tahun ini telah habis sejak Agustus 2024, namun, hingga saat ini pemerintah belum juga menambah kuota rumah subsidi.
"Pemerintah belum memberikan kepastian apakah kuota rumah subsidi akan ditambah. Kami sebagai pengembang berada di posisi yang sulit, karena kebutuhan akan rumah subsidi masih sangat tinggi,” ungkap Asman, Selasa 3 September 2024.
Menurut Asman, para pengembang perumahan subsidi sangat berharap adanya penambahan kuota dari pemerintah agar mereka bisa terus berkontribusi dalam menyediakan hunian yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
BACA JUGA:Dewan Pertanyakan Proyek Kota Tuo, Masih Ditangani APH Sudah Dibangun
BACA JUGA:7 Fraksi Terbentuk, DPRD Buka Tutup Masa Sidang
"Jika tidak ada kepastian, banyak pengembang yang mungkin akan memilih untuk beralih ke pembangunan rumah komersial yang lebih menguntungkan,” tambahnya.
Ia menekankan, keputusan untuk beralih ke rumah komersial bukanlah pilihan yang diinginkan oleh para pengembang. Namun, tanpa adanya dukungan pemerintah dalam bentuk kuota tambahan, pilihan tersebut menjadi semakin sulit dihindari.
"Kondisi ini bisa memperparah kesenjangan sosial di Bengkulu, karena masyarakat berpenghasilan rendah semakin sulit memiliki rumah,” ujar Asman.
Pemerintah sendiri diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini. Keterlambatan dalam penambahan kuota rumah subsidi bisa mempengaruhi stabilitas pasar perumahan di Bengkulu secara keseluruhan.
BACA JUGA:Pilwakot Bengkulu: Paslon DISUKA Siapkan Strategi Atasi Banjir
"Pemerintah harus segera bertindak, sebelum para pengembang kehilangan kepercayaan dan benar-benar beralih ke proyek yang lebih menguntungkan," tegas Asman.
Selain itu, Asman juga menyoroti kebijakan pemerintah terkait perumahan subsidi memiliki dampak yang luas. Bukan hanya pengembang, tetapi juga masyarakat dan sektor konstruksi yang ikut merasakan dampaknya.
“Ini bukan hanya tentang kuota, tetapi juga tentang kelangsungan hidup banyak pihak yang terlibat dalam industri ini,” kata Asman.
Asman juga menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan insentif tambahan kepada pengembang perumahan subsidi sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka.