Harianbengkuluekspress.id - Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Bengkulu menilai saat ini ada sekitar 233 desa wisata tersebar di wilayah Bengkulu. Namun, akses ke lokasi desa wisata tersebut masih belum begitu baik. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari pemerintah daerah mempermudah akses menuju ke lokasi desa wisata tersebut.
Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Bengkulu, Krisna Gamawan mengatakan kepada BE, Kamis, 12 September 2024, terdapat sejumlah permasalahan umum yang dihadapi oleh pegiat desa wisata, seperti kemampuan SDM mengelola wisata, kekompakan masyarakat desa sebagai pilar utama pembangunan desa wisata dan akses menuju lokasi desa wisata. Permasalahan umum terbesar di Bengkulu saat ini yaitu akses menuju lokasi desa wisata yang belum begitu baik.
"Kita minta peran serta pemerintah daerah untuk membuat akses menuju desa wisata yang belum baik," kata Krisna, Kamis 12 September 2024.
Krisna menambahkan, saat ini banyak desa wisata di Bengkulu yang cukup menjanjikan, namun akses menuju lokasi cukup sulit. Bahkan beberapa diantaranya harus dilalui dengan motor memodifikasi khusus.
"Inilah yang sedang kita hadapi saat ini, akses ke lokasi desa wisata masih naik motor modifikasi, kan itu cukup menyulitkan para wisatawan. Belum tentu mereka mau naik kendaraan seperti itu," ujar Krisna.
Ia mengaku, banyak spot wisata menarik di desa wisata mulai dari air terjun, pemandian air panas, sungai berbatu, dan hutan pinus. Namun, untuk mencapai spot menarik tersebut tidaklah mudah, karena akses jalan menuju lokasi banyak yang rusak dan sebagian belum memiliki jalan sama sekali.
"Masalah umum desa wisata di Bengkulu adalah akses, spot wisatanya menarik, banyak pilihan tapi aksesnya banyak jalan rusak atau belum ada jalan pengerasan sama sekali," tuturnya.
Krisna mencontohkan, salah satu desa wisata di Kabupaten Rejang Lebong menjadi juara tingkat nasional. Meski begitu, akses jalan menuju ke desa wisata tersebut masih belum begitu baik, karena jalannya masih berlumpur.
"Tidak hanya juara satu, juara dua dan tiga juga masih sama, akses jalan menuju lokasi desa masih tanah dan belum dibangun jalan hotmix," imbuhnya.
Akses jalan masalah yang dihadapi pegiat desa wisata di daerah. Oleh karena itu, dirinya meminta pemerintah daerah dapat memberikan perhatian khusus kepada desa desa wisata di daerah.
"Kalau pemerintah memang peduli dengan pariwisata di Bengkulu maka cobalah pikirkan hal tersebut," tutupnya. (Rewa Yoke)