Harianbengkuluekspress.id- Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) berharap besar kepada Pemerintah Daerah Bengkulu untuk mengambil langkah serius dalam mengekspor Crude Palm Oil (CPO) melalui Pelabuhan Pulau Baai.
Hal ini dilakukan untuk memastikan dana bagi hasil (DBH) dari ekspor CPO tetap berada di Provinsi Bengkulu.
Menurut Ketua Apkasindo Bengkulu, A Jakfar, rencana ekspor CPO di Bengkulu sudah ada dalam wacana pemerintah untuk waktu yang cukup lama,
Namun, hingga saat ini belum ada tindakan nyata yang dilakukan. Padahal ekspor CPO dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Bengkulu.
BACA JUGA:Ribuan Warga Bengkulu Bekerja di Luar Negeri, Ini Upaya Disnakertrans Bantu Warga Cari Pekerjaan
BACA JUGA:Pupuk Kompos dari Daun Kering, Begini Cara Membuatnya
"Pemerintah daerah di Bengkulu harus serius. Ini demi perekonomian di Bengkulu juga," tegas Jakfar, Senin 16 September 2024, kepada BE.
Bengkulu telah memiliki pelabuhan selama beberapa waktu, tetapi sangat disayangkan bahwa belum ada fasilitas yang memadai khusus untuk ekspor CPO.
Pelabuhan ekspor CPO akan membantu meningkatkan sirkulasi pemasaran CPO, baik di dalam maupun luar negeri.
"Kami sebagai perwakilan petani kelapa sawit, mendukung adanya pelabuhan khusus ekspor CPO di Bengkulu, karena ini menguntungkan industri CPO di daerah ini," ungkapnya.
Jakfar juga menggarisbawahi dengan hadirnya pelabuhan khusus ekspor CPO di Bengkulu akan berdampak positif pada harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit petani.
Oleh karena itu, Apkasindo meminta agar pemerintah daerah segera merealisasikan proyek ini.
"Dampaknya tidak hanya positif bagi industri CPO, tapi juga berdampak positif bagi petani kelapa sawit di Bengkulu," jelasnya.
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini Saat Jumat Pagi, Insya Allah Semua Dosa Dihapuskan
BACA JUGA:2 Siswi Madrasah Ini Raih Medali di Ajang KSMN Ternate