Tetes keringat bercucuran dari tubuh Satgas, menandakan sulitnya medan pembukaan badan jalan. Bersemangat, Satgas TMMD terus menggempur pekerjaan, beberapa pohon kelapa sawit ditumbangkan dengan Escavator, pelepah berduri sesekali menggores tangan dan kaki prajurit ketika pembersihan.
Terpeleset, terguling, sepatu booth prajurit tak mampu menumpu dengan baik sesaat memijak tebing-tebing bukit jalur pembukaan badan jalan. “Tetap semangat”, teriak salah satu Satgas, mengarahkan alat berat yang digerakkan untuk menggempur tanah, bebatuan dan semak-semak bercampur pelepah-pelepah kelapa sawit.
Sejenak beristirahat, seteguk air putih dalam jerigen meredam haus keletihan para prajurit siang itu. Semangat juang teriring harapan masyarakat, menitipkan impian yang sudah lama dinanti.
(Membelah bukit menembus keterisolasian. Tim Satgas mewujudkan impian masyarakat Desa Kembang Ayun)
“Jalan ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk menghubungkan Desa Tambangan, sekaligus memudahkan masyarakat mengangkut hasil pertanian dan perkebunan, baik itu dari Desa Kembang Ayun maupun Desa Tambangan, sehingga akan memperkecil biaya transportasi”, kata Dansatgas Letkol Aswin, sembari menunjukkan bagian tersulitnya pembukaan badan jalan yang harus membelah bukit kurang lebih setinggi 5-7 meter dengan lebar badan jalan 7 meter.
Kesulitan itu, karena bukitnya cukup tinggi, tanahnya bercampur batu dan akar pohon kelapa sawit.
‘Jembatan Emas’
Hari-hari berganti, progres sasaran fisik di beberapa titik telah menunjukkan hasil. Senyum Letkol Aswin menyiratkan kepuasan atas kinerja prajuritnya dan penuh apresiasi ke masyarakat yang turut membantu.