MUKOMUKO,BE - Pembangunan Rumah Sakit Pratama berlokasi di Desa Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, masih terus berjalan. Paling tidak, pada 15 Desember 2023 realisasi pekerjaan fisik ditargetkan mencapai 75 persen. Bahkan diharapkan bisa mencapai 100 persen. Pasalnya jika realisasi pekerjaan tersebut tidak mencapai target 75 persen, bakal akan ada sanksi.
“Jika tak sampai target dipertengahan Desember ada sanksi langsung dari pusat,'' sampai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo melalui PPK Proyek Pembangunan RS Pratama, Jajad Sudrajat ketiak dikonfirmasi BE (22/11).
Sanski itu berupa kucuran dana tidak ditransfer ke Kasda Kabupaten Mukomuko 100 persen. Jika target itu tercapai, maka kucuran dana masuk ke Kasda. Sedangkan, untuk pembayaran ke pihak ketiga disesuaikan dengan progres pekerjaannya.
”Namun, kami optimis pada 15 Desember 2023 nanti minimalnya 75 persen tercapai,” katanya. Dari hasil monitoring di lapangan progres terbaru pembangunan RS Pratama, sekarang sudah mulai pemasangan batu bata merah untuk dinding bangunan, pemasangan steger untuk penyangga begesting cor dak lantai dua dan lainnya.
“Untuk menuntaskan pekerjaan itu, pihak kontraktor terus menggebernya. Dengan menambah tenaga kerja dan menambah jam kerja atau lembur, serta menyiapkan material yang mereka butuhkan,” bebernya.
Meski sebagian dinding bangunan RS Pratama sudah terpasang dan steger begesting untuk cor dak lantai sudah siap. Estimasi lebih dari 45 persen. Pihaknya terus mensuport pihak rekanan agar dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sebagaimana diketahui, tahun 2023 ini pemerintah Kabupaten Mukomuko mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 61 miliar dari Pemerintah Pusat. Dengan rincian untuk pembangunan fisik rumah sakit sebesar Rp39 miliar dan Rp 22 miliar untuk pengadaan alat kesehatan. (900)
MUKOMUKO,BE - Pembangunan Rumah Sakit Pratama berlokasi di Desa Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, masih terus berjalan. Paling tidak, pada 15 Desember 2023 realisasi pekerjaan fisik ditargetkan mencapai 75 persen. Bahkan diharapkan bisa mencapai 100 persen. Pasalnya jika realisasi pekerjaan tersebut tidak mencapai target 75 persen, bakal akan ada sanksi.
“Jika tak sampai target dipertengahan Desember ada sanksi langsung dari pusat,'' sampai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo melalui PPK Proyek Pembangunan RS Pratama, Jajad Sudrajat ketiak dikonfirmasi BE (22/11).
Sanski itu berupa kucuran dana tidak ditransfer ke Kasda Kabupaten Mukomuko 100 persen. Jika target itu tercapai, maka kucuran dana masuk ke Kasda. Sedangkan, untuk pembayaran ke pihak ketiga disesuaikan dengan progres pekerjaannya.
”Namun, kami optimis pada 15 Desember 2023 nanti minimalnya 75 persen tercapai,” katanya. Dari hasil monitoring di lapangan progres terbaru pembangunan RS Pratama, sekarang sudah mulai pemasangan batu bata merah untuk dinding bangunan, pemasangan steger untuk penyangga begesting cor dak lantai dua dan lainnya.
“Untuk menuntaskan pekerjaan itu, pihak kontraktor terus menggebernya. Dengan menambah tenaga kerja dan menambah jam kerja atau lembur, serta menyiapkan material yang mereka butuhkan,” bebernya.
Meski sebagian dinding bangunan RS Pratama sudah terpasang dan steger begesting untuk cor dak lantai sudah siap. Estimasi lebih dari 45 persen. Pihaknya terus mensuport pihak rekanan agar dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sebagaimana diketahui, tahun 2023 ini pemerintah Kabupaten Mukomuko mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 61 miliar dari Pemerintah Pusat. Dengan rincian untuk pembangunan fisik rumah sakit sebesar Rp39 miliar dan Rp 22 miliar untuk pengadaan alat kesehatan. (900)