Harianbengkuluekspress.id- Sejak dilantik Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti mengambil langkah cepat menyusun program kerja salah satunya mengupas strategi peningkatan mutu pendidikan dan berbagai isu yang dihadapi di lapangan.
Menurutnya dibutuhkan langkah konkret untuk menghadirkan layanan pendidikan bermutu yang merata bagi seluruh anak Indonesia.
"Langkah ke depan adalah bagaimana kita mengembangkan layanan pendidikan berkualitas untuk semua, sejalan dengan kebijakan Quick Win Presiden Prabowo," ujarnya saat bersilahturahmi dengan media.
Dihadapan media, Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa sebagai salah satu prioritas pemenuhan hak pendidikan bagi warga negara, Kemendikdasmen akan memperluas akses pendidikan.
Perluasan akses pendidikan diutamakan bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, kelompok difabel, serta kelompok masyarakat yang terpinggirkan.
"Sehingga tidak ada warga negara yang kehilangan hak karena tempat tinggal, keadaan fisik, atau sebab-sebab lain yang membuat mereka tidak mendapatkan pelayanan pendidikan. Upaya ini dapat diwujudkan dengan mendirikan unit sekolah baru dan memperbanyak rumah belajar non formal," urai Mu’ti.
BACA JUGA:Warga Tangga Batu Ditemukan Meninggal di Pantai, Begini Kondisinya
BACA JUGA:Pasangan Teguh Janji Perbaiki Birokrasi, Jika Menang Pilkada Seluma
Untuk itu, Kemendikdasmen akan melakukan pendataan terhadap anak-anak usia sekolah yang belum mendapatkan akses pendidikan sebagai langkah awal.
Selain memperluas akses, Mendikdasmen menyoroti bahwa kualitas pendidikan juga ditentukan oleh ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memenuhi standar.
"Presiden telah menekankan bahwa anggaran pendidikan harus diprioritaskan dalam APBN. Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan pembangunan ruang kelas dan perbaikan fasilitas pendidikan dapat berjalan efektif," jelasnya dikutip dari rilis Mendikdasmen.
Strategi selanjutnya adalah, peningkatan kualitas guru juga menjadi fokus utama Kemendikdasmen. Pertama, peningkatan kualitas guru matematika yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan numerasi murid.
Kedua, peningkatan kualitas guru IPA, sesuai dengan prioritas pemerintah untuk peningkatan kemampuan siswa dalam bidang sains dan teknologi.
Ketiga, peningkatan bimbingan konseling (BK) melalui dua pendekatan, yaitu peningkatan kualitas guru BK dan pelatihan untuk guru-guru bidang studi untuk memiliki kemampuan konseling.
“Jadi, pendidikan tidak hanya sekadar mengajarkan dan mentransformasikan ilmu, tetapi juga berkaitan dengan pemenuhan nilai dalam setiap bidang studi,” ucapnya.