BACA JUGA:Dalami Dugaan Keterlibatan Petugas SPBU, Pengembangan Penyimpangan Kasus BBM Subsidi
"Kalau proyek DISUKA ini terealisasi, Kota Bengkulu bukan hanya maju dan mandiri secara ekonomi, tapi juga dikenal oleh banyak orang baik di dalam negeri maupun luar negeri," kata Herawansyah saat dihubungi BE, Selasa 5 November 2024.
Optimisme Herawansyah bukan tanpa dasar. Ia mencontohkan pengalaman negara-negara lain dalam membangun kereta gantung untuk menunjang sektor pariwisata.
"Jika proyek DISUKA ini berhasil, pariwisata Kota Bengkulu akan terangkat, dan wisatawan akan tertarik untuk datang. Seperti yang saya lihat di Genting Highland, Malaysia, kereta gantung mereka mampu menarik jutaan wisatawan dari mancanegara," ujar Herawansyah.
Selain itu, Kota Bengkulu juga memiliki Pantai Panjang hingga Benteng Marlborough. Kedua destinasi wisata ini memiliki daya tarik tersendiri untuk mendatangkan wisatawan dari domestik dan mancanegara.
BACA JUGA:Zamhari Resmi Jabat Ketua Dewan, Damsir Jabat Ini
"Dengan adanya kereta gantung, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam hingga benteng peninggalan Inggris yang indah dari ketinggian. Ini tentu saja jadi daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki kota-kota lainnya di Indonesia," imbuhnya.
Ia memperkirakan estimasi anggaran untuk pembangunan kereta gantung ini mencapai Rp 50 miliar. Dengan anggaran sebesar itu akan digunakan untuk membangun jalur sepanjang 1 kilometer.
"Anggaran sebesar itu saya kira sangat realistis untuk proyek kereta gantung, khususnya untuk jalur awal sepanjang 1 kilometer," ujarnya.
Meski begitu, Ia menyarankan agar proyek ini dilakukan secara bertahap untuk menghindari beban anggaran yang terlalu besar di awal.
Pembangunan bertahap ini diharapkan dapat memudahkan DISUKA dalam hal penganggaran sekaligus meminimalisasi risiko teknis di awal pembangunan.
"Sebagai langkah awal, pembangunan bisa dimulai dengan panjang sekitar 500 meter dulu," tambahnya.
BACA JUGA:Persediaan Blangko E-KTP Aman
Herawansyah menekankan pentingnya menggunakan jasa konsultan profesional dalam merancang konstruksi kereta gantung ini. Menurutnya, lokasi pembangunan yang dekat dengan Pantai Panjang menimbulkan tantangan tersendiri, terutama karena kadar garam yang tinggi di daerah pantai barat Sumatera.
"Jika dirancang dengan baik sejak awal, biaya perawatan dapat ditekan, sehingga kereta gantung ini bisa beroperasi dengan baik dalam jangka panjang," katanya.
Ia juga menyarankan agar dilakukan studi kelayakan yang komprehensif sebelum memulai proyek ini. Ia pun menyarankan agar mencari konsultan yang berpengalaman dari Jakarta.