Harianbengkuluekspress.id - Harga perhiasan emas di Kota Bengkulu mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir.
Penurunan ini terlihat dari harga yang kini mencapai Rp 1.482.000 per gram, atau turun Rp 35.000 dari hari sebelumnya, yang berada di angka Rp 1.517.000 per gram.
Pemilik Toko Emas Tri Arga di Jalan KZ Abidin I Kota Bengkulu, Zainudin mengungkapkan, harga perhiasan emas ini sudah beberapa kali turun dalam bulan ini.
Menurut Zainudin, salah satu faktor utama yang mempengaruhi turunnya harga emas adalah dampak dari kondisi politik di Amerika Serikat setelah terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden.
BACA JUGA:Update Harga Emas, Sabtu 16 November 2024, Produksi Antam dan UBS di Pegadaian
BACA JUGA:Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Gencar Promosikan Destinasi Wisata Bengkulu
"Harga emas memang cenderung fluktuatif, namun penurunan kali ini terlihat lebih sering terjadi," ujar Zainudin.
Penurunan harga emas ini dipengaruhi oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS), yang saat ini berada di angka Rp 15.780.
Penguatan dolar ini menekan nilai emas di pasar internasional, yang pada akhirnya berdampak pada harga emas di Indonesia, termasuk di Kota Bengkulu.
"Penguatan dolar membuat harga emas tertekan, karena emas dihargai dalam dolar. Ketika dolar kuat, harga emas cenderung melemah," jelas Zainudin.
Di samping itu, kebijakan ekonomi yang akan diambil oleh Federal Reserve (The Fed) juga turut memengaruhi harga emas.
Pasar kini tengah mengantisipasi kebijakan moneter yang lebih ketat dari The Fed setelah Trump kembali terpilih. Zainudin menambahkan bahwa kebijakan yang lebih ketat ini bisa meningkatkan nilai dolar, yang berpotensi menekan harga emas lebih lanjut.
"Jika The Fed mengetatkan kebijakannya, maka harga emas bisa turun lebih jauh," katanya.
Ekspektasi inflasi yang tinggi di Amerika Serikat setelah terpilihnya Trump kembali sebagai presiden juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga emas.
Tingginya ekspektasi inflasi membuat investor cenderung mencari alternatif investasi di luar emas, yang biasanya digunakan sebagai pelindung nilai dari inflasi.