KOTA MANNA, BE - Kuota BBM subsidi jenis bio solar di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) kian menipis pada penghujung 2023. Bahkan, sepanjang Desember nantinya BS hanya mendapatkan kuota BBM subsidi bio solar tidak lebih dari 328 ton.
Sehingga dari rincian tersebut ada sebanyak 88 ton untuk SPBU Tanjung Raman dan sisanya untuk SPBU Kutau. Manager SPBU Tanjung Raman, Radius Prawira mengatakan pasokan bio solar di SPBU tempatnya bekerja nantinya bio solar akan masuk secara berkala hingga 11 kali pasokan. Maka akan kembali efektif terhitung tanggal 1 Desember mendatang.
"Terhitung Oktober, November dan Desember memang ada pengurangan kuota BBM bio solar. Khusus di SPBU Tanjung Raman, triwulan terakhir hanya masuk 11 kali per bulan ini," ujarnya kepada BE, Rabu (29/11).
Lebih lanjut, Radius mengatakan kebijakan pengurangan kuota BBM bio solar tersebut langsung dari PT Pertamina yang merupakan turunan dari Surat Edaran (SE) BPH Migas. Atas dasar tersebut semua SPBU terdampak, diantaranya di BS.
"November ini memang suplai bio solar kami lebih cepat habis, ini karena kebutuhan konsumen yang tinggi. Namun, alternatif lain konsumen bisa beli di SPBU Kutau yang juga menyediakan bio solar," katanya.
Di tempat terpisah Manager SPBU Kutau, Syadikin SE mengungkapkan untuk sementara ini kuota BBM bio solar masih tetap stabil. Setiap harinya tidak kurang ada 8 ton bio solar yang dikirim dari depot PT Pertamina Wilayah Bengkulu. Meskipun begitu jumlah tersebut tidak mampu menanggulangi kebutuhan pokok bio solar di BS yang ditaksir lebih dari 20 ton perhari yang dibutuhkan.
“Ada juga SPBU lainnya yang menyediakan bio solar, yaitu SPBU Peninjauan Laut Ulu Manna, tapi terkait stoknya kami tidak tahu persis seperti apa," ungkapnya.
Syadikin mengatakan mengular panjangnya antrean mobil yang ada karena terjadi penumpukan kendaraan di satu SPBU saja. Bahkan, terkadang pihak SPBU juga kewalahan dalam menertibkan kendaraan yang mengantre tersebut.
"Sesuai dengan kuota kami mendistribusikan BBM, karena jumlahnya tidak terlalu banyak, jadi kadang ada pengantre yang tidak kebagian meskipun sudah mengantre panjang," pungkasnya. (117)