Harianbengkuluekspress.id- Dalam kehidupan sehari -hari mungkin diantara kita pernah merasakan atau mengalaminya, saat bertemu dengan seseorang, kita lupa namanya tapi ingat wajahnya.
Mengalami kondisi tersebut, terkadang kita malu sendiri harus minta bantuan orang lain agar bisa mengingat namanya.
Padahal, mungkin orang tersebut sudah sering bertemu dengan kita atau orang tua sangat tahu kita.
Terkait kondisi ini, para psikolog menjelaskan kondisi ini terjadi karena preferensi.
BACA JUGA:Sempat Melarikan Diri, Terduga Pelaku Pembacokan di Tebat Gelumpai Berhasil Diringkus
BACA JUGA:Wali Kota Bengkulu Gelar Lomba Konten Foto dan Video Berhadiah Uang Jutaan, Berikut Kriterianya
Orang cenderung menyimpan informasi yang relevan bagi mereka. Jika sebuah nama terasa tidak penting saat itu, otak menganggapnya cepat berlalu dan tidak menyimpannya.
Selain itu, juga bisa disebabkan oleh kurang fokus akibat banyaknya distraksi dan pikiran pada saat berkenalan.
Oleh karena itu, orang seperti tersebut diatas, ada kemungkinan memiliki karaktet berikut ini, Yakni:
1. Pengamat yang jeli
Orang-orang dengan kebiasaan ini biasanya bisa mengenali seseorang dari seberang ruangan yang ramai, atau bahkan dari belakang.
Hal ini disebabkan karena suka mengamati cara berjalan atau cara mengangkat bahu orang lain dengan jeli. Otak yang cenderung menyimpan data visual membuat Anda langsung tersadar ketika ada teman potong rambut.
Selain itu, kita menjadi lebih peka ketika ada teman mengalami perubahan mood ketika sadar ekspresinya berubah. Tidak jarang, kita bisa merasakan ketegangan dalam ruangan hanya beberapa detik setelah memasukinya.
2. Belajar secara lengkap tapi tidak urut.
Yakni mereka yang lebih cenderung suka menangkap gambaran besar dan menyeluruh (holistik), termasuk ketika bertemu seseorang.