Program Kosabangsa Unib dan Unived, Wujudkan Desa Lawang Agung Mandiri

Rabu 25 Oct 2023 - 21:48 WIB
Reporter : Rahmat
Editor : Haijir

BENGKULU,BE - Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) tahun 2023 telah memulai terobosan besar pada sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten Seluma.  Kerjasama antara Universitas Bengkulu (UNIB) dan Universitas Dehasen Bengkulu (UNIVED) ini dilaksanakan di Desa Lawang Agung, Kecamatan Air Periukan yang berlangsung mulai kemarin, 25 Oktober hingga Desember 2023 mendatang. Program ini melibatkan berbagai inovasi dan keahlian serta partisipasi aktif masyarakat. 

Salah satu inovasi program adalah introduksi benih Cabai Hibrida milik UNIB. Kegiatan ini didampingi langsung oleh penemunya sendiri yaitu Prof. Dr. Ir. Dwi Wahyuni Ganefianti, M.S yang bertindak selaku Ketua Pendamping Kosabangsa. 

Profesor yang ahli pemulian tanaman ini menegaskan bahwa cabai merupakan tanaman yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, karena itu menjadi penting untuk dikembangkan secara komersial.  “Kami ingin masyarakat Lawang Agung mampu membuat benih unggul secara mandiri sekaligus menjadikan desa ini sebagai sentra hortikultura dan tanaman pangan di Provinsi Bengkulu”, ungkapnya. 

“Masyarakat desa tidak hanya akan dibantu tentang teknologi produksi benih unggul UNIB, tapi juga teknologi produksi buah dan pengelolaan pasca panennya”, lanjut Prof. D.W Ganefianti.

Inovasi berikutnya adalah teknologi pembuatan pakan ikan. Diketahui bahwa Lawang Agung memiliki Kelompok Pembudidaya Ikan, yakni Merawai Sejahtera yang sudah tujuh tahun membudidayakan dan memasarkan lele. Namun yang masih menjadi persoalan adalah mereka masih bergantung pada pakan yang dibeli dari luar kota. 

Adapun biaya yang dikeluarkan mencapai 80 persen dari total pendapatan. Mujiono, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Pelaksana dalam program ini berharap bahwa dia dan timnya mampu menekan biaya pakan minimal 20 persen dengan cara membuat pakan secara mandiri dengan tetap menjaga nilai nutrisi yang dibutuhkan. Solusinya adalah memanfaatkan limbah solid kelapa sawit sebagai media  pengembang-biakkan maggot  BSF.  

Kandungan protein kasar  pada maggot  cukup tinggi,  yakni berkisar antara 35 – 45 persen. “Untuk teknologi produksi maggot BSF, kita akan melibatkan Prof. Agustin Zarkani sebagai ahli serangga dari UNIB”, tambahnya.

Kemudian inovasi lain yang tidak kalah penting adalah produksi pakan ternak ruminansia. Di Desa Lawang Agung peternakan sapi masih digembala dengan metode ekstensif (lepas-liarkan) di sekitar perkebunan kelapa sawit, kebiasaan ini tentu menyebabkan sapi rentan keracunan serta adanya Peraturan Desa tentang sanksi bagi pemilik hewan yang melepasliarkan sapi membuat ternak menjadi sulit tumbuh dan berkembangbiak. 

Untuk mengatasi masalah ini, maka teknologi  pakan kosentrat Cumyeast yang berbasiskan limbah kelapa sawit akan diberikan ke masyarakat desa. Program introduksi pakan ini akan didampingi langsung oleh Prof. Dr. Ir. Endang Sulistyowati, M. Sc. sebagai pakar Peternakan UNIB. “Pakan alternatif yang kami buat ini bernutrisi tinggi sehingga mampu menjamin pertumbuhan sapi menjadi lebih baik, khususnya sapi pedaging’, terangnya.

Dalam pelaksanaannya, Tim Kosabangsa juga dibantu oleh dosen dan mahasiswa dari Universitas Dehasen Bengkulu, diantaranya Eko Sumartono, S.P., M.Sc, Andwini Prasetya, ST.P., M. Ling dan Evi Andriani, S.P., M. Si., Adapun mahasiswa yang terlibat berasal dari Program Studi Agribisnis dan Teknologi Hasil Pertanian, yaitu Muhamad Taufan, David Arnando Zakaria, Leo Hasugian, Distora Prima, Sella Agustin, dan Elin BR. Sembiring. 

Program ini tidak hanya memberikan pelatihan semata, tetapi juga memberikan bantuan sarana dan prasara penunjang seperti; rumah benih, rumah maggot BSF, rumah kompos, rumah fermentasi, set persilangan cabai, mesin cetak pelet apung dan masih banyak lainnya. Selain itu tim juga aktif melakukan pendampingan, tentu hal ini perlu didukung dengan partisipasi dan konsistensi masyarakat.

Kami mengucapkan Terima kasih kepada UNIB dan UNIVED atas Program Kosabangsa yang dilakukan, dengan ini kami bisa lebih terampil dan semangat dalam meningkatkan kemandirian desa terutama soal pangan, ungkap Herwan Mezi, Ketua Gapoktan Sumber Makmur disela acara tersebut. (RLS/ADV)

 

Kategori :