BENGKULU UTARA, BE - Alokasi pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) pada tahun 2024 mengalami penurunan yang sangat jauh bila dibandingkan dengan alokasi tahun 2023 lalu. Sebab tahun 2023 lalu, alokasi pupuk subsidi sebanyak 8.553 ton terdiri dari 4.200 ton pupuk urea, 4.252 pupuk NPK dan 101 pupuk formula khusus. Sedangkan ditahun 2024, alokasi pupuk subsidi hanya 2.012 ton untuk 2 jenis pupuk yakni pupuk urea sebanyak 1.014 ton dan 99 ton pupuk NPK. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP), Juwita Abadi, Selasa (16/1).
BACA JUGA:Layanan Pindah Memilih di Kepahiang Ditutup, Begini Alasannya
BACA JUGA:Bank Mandiri Cabang Curup Siap Bantu UMKM, Begini Caranya
"Ya, untuk alokasi pupuk subsidi yang kita terima tahun ini turun jauh dari bila dibandingkan tahun lalu. Dimana usulan pupuk urea yang diusulkan sebanyak 1.920 ton, namun hanya terpenuhi 52,8 persen atau 1.014 ton. Begitu juga dengan pupuk NPK yang diusulkan 3.400 ton dan terpenuhi hanya 29,35 persen atau 99 persen," ujarnya
Juwita Abadi menambahkan, alokasi ini merupakan hasil rasionalisasi yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) yang disesuaikan dengan pagu anggaran subsidi pupuk di kementerian tersebut.
"Ini disebabkan karena adanya rasionalisasi yang dilakukan Kementan," ungkapnya.
Namun Juwita mengungkapkan, bahwa berdasarkan informasi dari Kementan melalui Ditjen PSP Pertanian, bahwa dalam upaya antispasi ketahanan pangan secara global, Kementan berupaya untuk menambah alokasi pupuk subsidi yang diperkirakan mencapai Rp 14 triliun untuk petani se-Indonesia.
"Meski alokasi pupuk subsidi turun, namun berdasarkan Ditjen PSP Pertanian pemerintah pusat akan berupaya menambah alokasi subsidi pupuk sebesar kurang lebih Rp 14 triliun. Kita harap hal ini dapat terealisasi, sehingga pupuk subsidi tahun ini dapat bertambah," pungkasnya.(127)