Harianbengkuluekspress.id - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Bengkulu, menunjukkan angka yang mencengangkan. Menurut data yang dirilis oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), harga TBS kelapa sawit di wilayah ini hanya mencapai Rp 2.253 per kilogram, menjadikannya yang terendah di antara seluruh Provinsi di Sumatera.
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Apkasindo Provinsi Bengkulu, John Simamora mengungkapkan, keprihatinan terhadap harga TBS kelapa sawit di Bengkulu yang masih rendah di Sumatera. Padahal secara kualitas, harga TBS kelapa sawit di Bengkulu tidak menunjukkan perbedaan signifikan dibandingkan dengan daerah lainnya di Sumatera.
"Harga TBS kelapa sawit di Bengkulu lebih rendah dari semua Provinsi di Sumatera," kata John, Senin 19 Februari 2024, kepada BE.
Menurut data yang dihimpun, harga TBS kelapa sawit tertinggi ada di Provinsi Sumatera Barat, mencapai Rp 2.706 per kilogram. Sementara itu, di Provinsi Sumatera Utara, harga TBS kelapa sawit mencapai Rp 2.650 per kilogram. Di sisi lain, harga TBS kelapa sawit di Bengkulu jauh di bawah angka-angka tersebut, mencapai hanya Rp 2.253 per kilogram.
BACA JUGA:Harga Beras Tembus Rp 50 Ribu/Kulak, Sebelumnya Masih Segini
BACA JUGA:Lunas PBB jadi Syarat Masuk Sekolah, Ini Kata Kepala Bapenda Kota Bengkulu
"Berdasarkan data yang kami himpun harga TBS kelapa sawit di Bengkulu ini masih kalah dengan Sumatera Barat dan Sumatera Utara, serta Provinsi lainnya di Sumatera," ujar John.
John berharap, pemerintah daerah dapat mencari solusi dalam menangani permasalahan ini. Sebab dukungan dari pemerintah diharapkan mampu mengangkat kesejahteraan para petani kelapa sawit di Bengkulu.
"Kami mengharapkan adanya kebijakan yang dapat memberikan perlindungan dan dukungan kepada para petani kelapa sawit," tambah John.
Para petani kelapa sawit di Bengkulu merasa terpukul dengan situasi ini. Banyak di antara mereka yang bergantung pada hasil penjualan TBS kelapa sawit sebagai sumber penghasilan utama.
"Kami sangat merasakan dampak dari harga TBS yang terus merosot ini," ujar Ahmad, salah seorang petani kelapa sawit di Bengkulu.
BACA JUGA:KPPS Digigit Anjing, KPU Kota Bengkulu Beri Santunan Segini Nilainya
Di sisi lain, para pengamat ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu, Dr Ansori Tawakal SE MM juga menyoroti kondisi ini sebagai bagian dari tantangan dalam mengelola sektor pertanian di Bengkulu.
"Penyelarasan harga antara daerah dapat menjadi kunci dalam meningkatkan stabilitas ekonomi regional," ujar Ansori.
Melihat kondisi ini, menurut Ansori dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, para pelaku industri, dan petani dalam mencari solusi yang berkelanjutan. Harga TBS kelapa sawit yang rendah di Bengkulu menjadi peringatan bagi semua pihak akan pentingnya menjaga keberlangsungan sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah tersebut.