BENTENG, BE - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Rafflesia Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) melakukan pendistribusian air bersih kepada warga yang mengalami krisis air. Yaitu warga di Desa Pondok Kelapa, Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Benteng. Direktur Perumda Air Minum Tirta Rafflesia Benteng, Movizar Apriandi ST MLing mengungkapkan, pendistribusian air bersih di Desa Pondok Kelapa terlaksana atas usulan dari Lanal Bengkulu. Dikarenakan, sumur galian milik warga sudah mengalami kekeringan dan tak bisa memenuhi kebutuhan air bersih. Baik itu untuk konsumsi maupun untuk keperluan lainnya.
"Penyaluran air bersih ini terlaksana atas kerjasama antara Perumda dengan Lanal Bengkulu. Hari ini (20/10), air bersih didistribusikan kepada masyarakat pesisir binaan Pos TNI AL Benteng," ungkap Movizar.
Demi memenuhi usulan masyarakat agar distribusi air bersih dilakukan setiap hari, Movizar menegaskan, pihaknya telah menyediakan penampungan air bersih yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum selama musim kemarau.
"Kami siapkan 1 hidran umum, nanti kami isi. Ketika tenki kosong, maka akan kami isi lagi," tegas Movizar.
Sementara itu, Komandan Lanal Bengkulu, Letkol Laut (P) Yudho Mewah Angkasa MTr Opsla didampingi Asisten III Setda Pemkab Benteng, H Elyandes Kori SE MSi mengungkapkan, Lanal Bengkulu sengaja mengajukan usulan distribusi air sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap masyarakat.
"Harapan kedepan tak berhenti disini. Perumda agar bisa memasang saluran baru (sambungan rumah). Sehingga, apabila tahun depan terjadi kemarau lagi, masyarakat tak akan mengalami kesulitan air bersih," terang Yudho.
Pantauan BE, sebanyak 13.000 liter air bersih yang disediakan Perumda langsung diserbu masyarakat. Puluhan warga tampak bersemangat mengambil air bersih di depan Pos TNI Al dengan menggunakan jirigen dan ember.
"Distribusi air bersih memang sangat diharapkan masyarakat," kata Kades Pondok Kelapa, Alamsyah.
Alamsyah menuturkan, krisis air bersih sudah terjadi sejak 1 bulan lalu. Kemarau panjang menyebabkan sumur warga kekeringan. Warga pun terpaksa mandi di aliran Sungai Lemau yang kotor.
"Pemdes Pondok Kelapa telah membangun 19 titik sumur bor. Akan tetapi, penduduk Desa Pondok Kelapa yang berjumlah sekitar 5.000 kepala keluarga (KK) tentu saja tak bisa diakomodir dengan sumur bor tersebut. Dari total rumah yang ada, sekitar 3.000 rumah krisis air bersih," beber Kades.(135)