harianbengkuluekspress.id – Kondisi bangunan gedung sekolah di SDN 06 V Koto Kabupaten Mukomuko memprihatinkan. Sebab selain atap bangunan bocor, dinding bangunannya pun bolong akibat tembok bangunan runtuh dikarenakan guncangan gempa bumi beberapa tahun lalu.
Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 06 V Koto Kabupaten Mukomuko, Bejo menyampaikan, sekolah berdiri sejak tahun 1988 lalu.
“Sekolah ini berdiri puluhan tahun lalu dan keadaan sejumlah bangunan seperti rumah dinas penjaga sekolah dan rumah dinas kepala sekolah memprihatinkan. Untuk rumah dinas penjaga sekolah sudah ambruk karena gempa. Untuk rumah dinas kepala sekolah hampir roboh,” bebernya.
Sedangkan untuk fasilitas saat ini, lanjut Bejo, sangat minim. Seperti musala, usaha kesehatan sekolah (UKS), laboraturium computer dan MCK tidak layak digunakan. Aktifitas masih tetap berjalan dan pihaknya membagi ruangan tersebut dengan ruangan yang ada, seperti ruang perpustakaan sering dijadikan musala untuk pelajar melaksanakan salat.
“Jikalau hujan jadi banjir dan perpustakaan tidak bisa digunakan untuk salat,” katanya.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Salurkan Bantuan Lewat Safari Ramadan, Catat Jadwal dan Lokasinya
Selain itu, sambungnya, SDN 06 V Koto Desa Pondok Tengah yang tak memiliki ruang UKS harus berbagi dengan ruang guru. Kemudian ruang kepala sekolah juga harus berbagi dengan ruang operator. Di SDN ini, lanjut Bejo, hanya memiliki 6 ruang untuk proses belajar mengajar kepada siswa dan siswi yang ada.
“Untuk MCK kita ada posisinya menyatu dengan ruang kelas, tapi sudah tidak layak lagi dan sering meluap hingga masuk ke dalam kelas satu,” jelasnya.
Menurutnya, untuk ruang kelas yang tak layak yakni ruang kelas 5, karena lantai kelas 5 ini sudah hancur dan plafon juga mau lepas. Pihaknya hanya bisa memperbaiki keadaan sekolah seadanya, lantaran terkendala anggaran yang dimiliki sekolah dan saat ini pihaknya memiliki 98 siswa serta siswi dari kelas 1 hingga kelas 6.
“Sekolah kami terakhir mendapatkan bantuan bangunan tahun 2019 lalu, yaitu ruang guru di tahun 2005 dan bantuan pembangunan kelas 5, semuanya dari DAK,” ujarnya. Sementara itu, sambungya, di SDN 6 V Koto ini juga tidak memiliki jaringan internet yang stabil. Sehingga setiap menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pihaknya mencari tempat yang memiliki jaringan internet yang stabil.
"Kita sebelumnya sempat menumpang di rumah salah satu guru untuk melaksanakan UNBK SDN 6 V Koto, lantaran di lingkungan SDN 6 V Koto tidak memiliki jaringan internet yang stabil," ujarnya.
Ia juga mengakui, di SDN 6 V Koto, ada 12 guru yang mengajar di sekolah ini. Namun hingga saat ini pihaknya belum memiliki guru olahraga dan juga untuk halaman sekolah mendapatkan bantuan paping blok dari Anggota DPRD dan terakhir ini 2020 lalu dapat bantuan cat dinding dari PT Agro Muko.
“Kalau pengajuan proposal ke pemerintah daerah terus dilakukan setiap tahun, akan tetapi belum direalisasikan,” pungkasnya.(budi)