Harianbengkuluekspress.id - Alur Pelabuhan Pulau Baai di Kota Bengkulu saat ini mengalami pendangkalan yang mengkhawatirkan.
Dampaknya, kapal-kapal besar kesulitan untuk bersandar sehingga mengancam pasokan bahan bakar minyak (BBM), sembako, dan barang penting lainnya bagi masyarakat.
Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto SE mengungkapkan, pihaknya telah mengadakan rapat dengan PT Pelindo Regional Bengkulu untuk membahas masalah ini.
Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa PT Pelindo akan segera melakukan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai.
"Saat ini masih dalam proses untuk melakukan pengerukan dan Insya Allah akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat," ujar Suharto, Rabu, 20 Maret 2024.
BACA JUGA:Perahu Terbaik Saat Cek Jembatan Serangai, Seorang Konsultan Meninggal Dunia
BACA JUGA:7 Pejabat di Lingkungan Dinkes Seluma Dimutasi, Ini Daftarnya
Menurut Suharto, kondisi pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai sudah mencapai tingkat yang memprihatinkan. Sehingga berpotensi membahayakan pasokan bahan pokok, pupuk, dan BBM di Bengkulu.
"Pendangkalan alur sudah sangat memprihatinkan karena mengancam pasokan beras, pupuk, dan BBM di Bengkulu, padahal hal tersebut harus diutamakan," tambahnya.
Ancaman pendangkalan alur tidak hanya mengganggu pasokan bahan pokok, pupuk, dan BBM, tetapi juga meningkatkan risiko kapal kandas. Beberapa kapal bahkan telah mengalami kandas di alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
"Kami meminta tindak lanjut yang cepat, agar tidak terjadi insiden kapal karam di Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu," tegas Suharto.
Untuk diketahui, Kedalamannya alur pelabuhan saat ini hanya 4,3 meter LWS, dari sebelumnya berada di -10 meter LWS.
Pendangkalan alur itu membuat kapal kontainer hingga kapal tongkang terhambat masuk maupun keluar Pelabuhan Pulau Baai. Bahkan beberapa waktu lalu, kapal tongkang mengalami kandas di area alur.
Menurut Suharto, pendangkalan alur pelabuhan itu, menjadi perhatian penting. Jika masalah tersebut tidak cepat diatasi, maka berdampak pada terhambatnya ekonomi Bengkulu.
"Pendangkalan alur ini sudah mengkhawatirkan. Kita minta pemerintah segera mengatasinya. Jangan terus dibiarkan," terang Suharto.