Kasus DBD di Bengkulu Meluas, Sudah 531 Warga Terjangkit

Rabu 27 Mar 2024 - 20:34 WIB
Reporter : Rewa, Aprizal
Editor : Dendi Supriadi

Selain itu, Redwan meminta masyarakat untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD. 

"Selain itu, kami minta masyarakat untuk menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan kelambu saat tidur, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam rumah," pungkasnya.

 

Ada 198 Kasus di Bengkulu Utara 

 

Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) mencatat masyarakat yang terjangkit kasus demam berdarah dengue (DBD) mengalami peningkatan signifikan, dimana dari bulan Januari hingga Maret tahun 2024 sebanyak 198 kasus. Hal tersebut disampaikan Kabid P2P Dinkes BU, Pratiwi.

"Ya, berdasarkan data kita untuk kasus DBD periode Januari hingga Maret berjumlah 198 kasus. Peningkatan ini sangat signifikan," ujarmya.

Pratiwi menambahkan, bahwa dari bulan Januari hingga Maret tahun 2024 berdasarakan data dari 22 Puskesmas yang berada di 19 kecamatan di Kabupaten BU sebanyak 198 kasus masyarakat yang terjangkit DBD. 

Dengan rincian, bulan Januari sebanyak 26 kasus, bulan Februari 56 kasus dan di bulan Maret terdapat 116 kasus. 

Untuk kasus terbanyak ditemukan diwilayah Kecamatan Ketahun dan Kecamatan Arga Makmur. Dan untuk rentan usia yang terkena DBD mulai dari 15 hingga 44 tahun. 

Kendati kasus meningkat cukup siginifikan, namun belum ada ditemukan kasus meninggal dunia akibat DBD.

"Memang untuk peningkatan kasus ini berada di bulan Maret ini yang terdapat 116 kasus. Meski kasus naik cukup siginifikan, namun belum ada ditemukan kasus meninggal," ungkapnya.

Meningkatnya kasus ini, lanjut Pratiwi, disebabkan berbagai faktor, diantaranya faktor cuaca yang saat ini dalam musim hujan, kemudian faktor hidup sehat dan lingkungan karena masih banyak masyarakat belum menerapkan perilaku hidup sehat dengan menjaga lingkungan dengan rutin melakukan kegiatan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara mandiri.

"Selain faktor cuaca dan kurangnya kesadaran masyarakat. Meningkatnya kasus DBD ini dengan lemahnya imunitas tubuh yang rendah sehingga penularan virus Dengue cepat menyebar," terangnya.

Terkait dengan meningkatnya kasus DBD ini, Pratiwi menyampaikan, bahwa pihaknya telah melakukan pencegahan seperti memberikan bubuk Abate serta melakukan fogging dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terhadap PSN.

"Kami pun mengimbau kepada masyarakat agar dapat betul betul menjaga lingkungan sekitar. Serta menjaga daya tahan tubuh dengan menerapkan perilaku hidup sehat," pungkasnya.(127/999)

Kategori :