Harianbengkuluekspress.id - Dua orang warga asal Kota Depok, Budi Prabowo dan Wawan, yang membawa kendaraan mobil box yang berisikan buah Manggis, babak belur menjadi korban dugaan pungutan liar di Kabupaten Bengkulu Utara, Sabtu, 30 Maret 2024.
Keduanya ingin membawa muatan Manggis ke Kota Payakumbuh, Sumatera Barat melewati jalur Bengkulu Utara.
Mereka dianiaya oleh 8 orang warga, 2 warga Desa Air Lakok dan 6 orang warga Desa Bintunan Kecamatan Batik Nau.
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu dini hari sekitar pukul 01.00 WB, di Desa Bintunan Kecamatan Batik Nau Kabupaten Bengkulu Utara (BU).
BACA JUGA:Pengamanan Idul Fitri 13 Hari, Polda Bengkulu Libatkan TNI Hingga Pemda, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Diduga Jadi Tempat Esek-esek, Warga Tutup Penginapan Nibung 88, Begini Respons Pengelolanya
Aksi penganiayaan ini terjadi diduga atas adanya aksi pungutan liar dilakukan oleh warga setempat.
Berdasarkan keterangan langsung dari salah seorang korban Wawan mengatakan, aksi penganiayaan terjadi, awalnya mereka dari arah Kota Bengkulu menuju ke Payakumbuh Sumbar, namun setibanya di Desa Air Lakok Kecamatan Batik Nau, keduanya bertemu dengan pelaku yang meminta sejumlah uang dengan nominal sebesar Rp 20 ribu, akan tetapi korban hanya memberikan uang sebesar Rp 7 ribu.
Karena tidak terima, korban pun diintimidasi. Korban memilih memutar balik kendaraannya tersebut ke arah Kota Bengkulu, akan tetapi setibanya di Desa Bintunan kedua korban kembali dihadang dan penganiayaan tersebut terjadi membuat kedua korban babak belur.
Keduanya mengalami luka lebam di wajah dan keduanya mendapatkan jahitan dibagian kepala.
"Saya nggak tahu jelas pasti persoalan yang pastinya mas, karena saat itu saya sedang istirahat tidur. Dan yang membawa mobil teman saya si Budi, karena saya sopir serap dan tiba tiba kita berdua kenai keroyok aja," ujarnya.
Atas kejadian tersebut Wawan pun menyampaikan, dirinya mengalami luka lebam di bagian mata sebelah kiri dan luka robek di bagian kepala belakang dan mendapatkan beberapa jahitan.
Sementara itu, lanjutnya, temannya Budi memang lebih parah kondisi dari dirinya, karena seluruh badannya luka, kepala hingga mendapatkan beberapa jahitan.
"Ini dimata saya mengalami lebam dan kepala saya dijahit, mas. Kalau teman saya kondisi lebih para dari saya. Kayaknya mereka menggunakan benda tumpul mereka melakukan penganiayaan ke kita berdua," tukasnya.
Berdasarkan informasi di lapangan, 8 pelaku tersebut, 4 diantaranya merupakan masih berstatus pelajar SMA, 2 diantaranya merupakan pelaku utama dari warga Desa Air Lakok, kemudian 6 orang lagi warga Desa Bintunan. Saat ini tengah dilakukan pemeriksaan di oleh unit Reskrim Polres BU di Mapolres BU. Dan pihak Polres BU pun belum dapat memberikan keterangan resmi dari peristiwa tersebut. (127)