PWI Gelar PSN Dalam Rangka Pencegahan Ini

Wartawan yang tergabung di Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Mukomuko melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk pencegahan DBD. - IST/BE -

harianbengkuluekspress.id –  Kasus demam berdarah dengue (DBD) terus bertambah di wilayah Kabupaten Mukomuko. Setidaknya sebanyak 242 kasus menyerang warga di daerah tersebut dan 2 orang diketahui meninggal dunia. Untuk meningkatkan kewaspadaan dan menindaklanjuti imbaun pemerintah, puluhan wartawan khususnya yang tergabung di organisasi profesi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Mukomuko, Jumat 26 April 2024 menggelar gotong royong dengan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Diantaranya menguras bak mandi, membersihkan, mengubur wadah yang menampung air yang dapat bersarangnya jentik-jentik nyamuk serta membersihkan baik  di dalam maupun luar kantor Sekretariat PWI Mukomuko. 

“Kegiatan ini salah satu langkah kewaspadaan DBD, termasuk  menjalankan imbauan dari pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko,” ujar Ketua PWI Kabupaten Mukomuko Budi Hartono melalui Sekretaris Seno Agritinus Malvin. 

Menurut Seno, untuk mencegah DBD terus bertambah. Tidak hanya bisa dilakukan jajaran Dinkes saja, akan tapi seluruh pihak dan elemen masyarakat ikut terlibat. Termasuk teman-teman wartawan. Baik itu melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan sekretariat, di rumah dan lingkungan sekitar. 

“Mari bersama kita cegah DBD dan caranya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk,” ajaknya. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengambil langkah cepat dengan menyurati seluruh camat dan kepala desa. Sehingga dapat menggerakan masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD.

“Bersurat kepada seluruh Camat dan Kades/lurah  telah kita sampaikan, agar segera menggerakkan masyarakat PSN demam berdarah. Karena jumlah kasus DBD di daerah kita ini sudah sangat mengkhawatirkan,” demikian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bustam Bustomo melalui Sekretaris Jajad Sudrajat. 

Ia juga menyampaikan, untuk memberantas wabah penyakit DBD tidak bisa hanya dilakukan oleh dinas kesehatan saja. Namun semua pihak harus terlibat, termasuk masyarakat.

”Kami juga sudah berkoordinasi dengan Polres dan Kodim.  Alhamdulillah mendapatkan respon baik dan siap bergerak membantu melaksanakan PSN demam berdarah di daerah ini,” katanya. 

BACA JUGA:Bank Bengkulu Karang Tinggi Segera Tempati Kantor Baru, Ini Lokasinya

BACA JUGA:Fasilitas Lengkap, Rumah Singgah Dibuka Gratis, Siapa Bisa Menginap?

Jajad juga mengkhawatirkan, jika PSN tidak cepat dilakukan, maka kasus DBD di daerah  tersebut berpotensi terus bertambah. Kabupaten Mukomuko saat ini menduduki peringkat 4 terbanyak kasus DBD di Provinsi Bengkulu. Untuk itu, mengencarkan gerakan 3M plus. Dimana gerakan ini dapat memberantas sarang nyamuk, serta melakukan foging di tempat-tempat yang sudah terdampak oleh nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD. Meski fogging tidak begitu efektif dalam penanganan nyamuk aedes aegypti ini, karena hanya membunuh nyamuk dewasa saja dan sarang nyamuk masih ada.

“Fogging tetap kita lakukan. Yang lebih efektif  adalah menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air dan bersih-bersih lingkungan di tempat tinggal dan lingkungan sekitar,” ajaknya.(budi)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan