Cegah DBD, Pemkot Bagikan Bubuk Abate di Sini
IST/BE Penyerahan simbolis bubuk abate oleh Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi ke kecamatan Gading Cempaka usai digelar senam dan gotong royong. --
Harianbengkuluekspress.id - Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) yang sudah mencapai 199 kasus, saat ini mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kota Bengkulu.
Seluruh puskesmas telah dikerahkan melakukan pencegahan secara masif, salah satunya membagikan bubuk abate ke masyarakat.
"Cuaca saat ini berubah-ubah kadang panas, kadang hujan jadi pemicu kembang biak nyamuk aides aegepty. Kita bagikan abate ke seluruh camat untuk dibagikan ke warga-warganya," ujar Penjabat Wali Kota, Arif Gunadi, usai mengikuti senam sehat yang dihadir seluruh kepala OPD, camat se-Kota Bengkulu serta seluruh kepala puskesmas di halaman kantor camat Gading Cempaka, Jumat 26 April 2024.
Ia juga meminta para camat dan lurah bukan sekadar membagikan saja, tetapi sekaligus memberitahukan tata cara penggunaan bubuk abate tersebut.
BACA JUGA:Kaji Matang Robohkan View Tower, Dempo Ingatkan Jangan Sampai Begini
BACA JUGA:Ratusan Hektar Lahan Pertanian Rusak, Lokasinya di Sini
Secara fungsi bubuk ini dikhususkan membunuh jentik-jentik nyamuk dalam fase kembang biak. Sehingga, penyebaran bubuk abate harus ditabur di bak penampungan air bersih di setiap rumah.
" Abate ini cara pemakaiannya bukan diserak atau ditabur di siring-siring tapi ditarok di bak-bak mandi karena nyamuk penyebab DBD ini bersarang di air yang bersih, bukan di air yang kotor," jelas Arif.
Jentik nyamuk yang sudah terlanjur berkembang menjadi nyamuk dewasa biasanya mulai menyebar sekitar pukul 09.00-10.00 WIB. Maka dari itu, untuk pencegahan sementara bisa menggunakan semprotan anti nyamuk untuk menghindari virus DBD akibat gigitan nyamuk aedes aegepty.
BACA JUGA:Lebong Bencana Lagi, Jalan Longsor, Akses Terputus, Mobil pun Terseret ke Jurang
"Pak camat, pak lurah, RT, RW tolong sosialisasikan kepada masyarakat berikan pemahaman agar terhindar dari serangan DBD. Selain itu penting juga menjaga kebersihan. Tolong sampaikan ke warga kita galakkan gotong royong, tidak perlu lama 15-30 menit cukuplah," terang Arif.
Ditambahkan Plt Kepala Dinkes kota, Joni H Tabrani bahwa pihaknya telah melakukan fogging di beberapa wilayah perumahan masyarakat yang memiliki tingkat penularan tinggi. Langkah fogging menjadi jalan terakhir yang sudah dilakukan sesuai prosedur kesehatan salah satunya disertai hasil laboratorium serologi DBD positif.
"Sembari fogging kita juga mensosialisasikan bahwa dampak lingkungan yang kotor dan tidak terjaga, bisa menyebabkan penularan DBD," ungkapnya.