Pantau Hewan Kurban, Dispangtan Kota Bengkulu Memantau Hingga Hai Raya Idul Ada untuk Jaga Hal Ini

Budhi/BE Salah satu peternah hewan kurban Kota Bengkulu.--

Harianbengkuluekspress.id- Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bengkulu memastikan mengawasi dan memantau hewan kurban hingga hari raya Idul Adha nanti. Hal itu sesuai sesuai surat edaran dari Kementerian Peternakan terkait pengawasan hewan kurban, maka saat ini seluruh dinas terkait baik provinsi maupun kabupaten/kota terus melakukan pemantauan dan pengawasan di lapangan.

Kepala Dispangtan Kota Bengkulu, Adriansyah mengatakan kepada BE, Selasa, 7 Mei 2024, "Pengawasan untuk hewan kurban di kota ini akan kita mulai pantau, seperti turun ke lapangan akan kita agendakan tiga minggu sebelum pelaksanaan di hari H. Juga memantau stok pengumpulan ternaknya itu kita akan lihat kondisi kelayakanya seperti apa bersama semua unsur terkait, termasuk tim dari dokter hewan." 

Ia juga mengimbau masyarakat yang hendak berkurban memperhatikan kesehatan hewan sebelum berkurban nanti. Masyarakat juga di imbau untuk melaporkan ke petugas peternakan setiap hewan kurban yang mau diperjualbelikan. Yakni, dengan memeriksa memang harus benar-benar memilih hewan kurban yang layak dan boleh untuk dikurbankan sesuai dengan hukum islam yang berlaku seperti, cukup umur, sehat atau tidak cacat," katanya.

Selain itu, ia meminta juga kepada peternak sapi atau kerbau, agar hewan yang terinfeksi penyakit lumpy skin disease (LSD) dan jembrana untuk tidak dijual atau dijadikan hewan kurban.

BACA JUGA: Satgas Halal Gelar Sosialisasi Wajib Halal, Ini Deadline Mengurus Sertifikatnya Bagi UMKM di Bengkulu

BACA JUGA:CAT PPK, KPU Kaur Pastikan Transparan

"Masyarakat juga harus mengetahui ciri-ciri sapi yang terinfeksi dari penyakit LSD dan jembara, Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut. Selain benjolan, sapi yang terinfeksi LSD juga dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu dan mengalami penurunan produksi susu pada sapi," pungkasnya. (Bhudi Sulaksono)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan