Jaga Ekosistem Perairan, Gusnan Larang Kegiatan Ini

RENALD/BE Bupati BS, Gusnan Mulyadi SE MM--

Harianbengkuluekspress.id - Bupati Bengkulu Selatan (BS), Gusnan Mulyadi SE MM mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga ekosistem perairan.

Salah satunya dengan tidak melakukan penangkapan ikan dengan cara diracun dan disetrum. 

Sebab, kedua tindakan tersebut dapat mengancam keberlangsungan ekosistem perairan, khususnya ikan-ikan yang ada di sungai. Penangkapan ikan dengan diracun dan disetrum merupakan kegiatan illegal fishing dan non ramah lingkungan.

"Setrum ikan dan racun ikan bukan hanya membunuh ikan yang besar, tetapi seluruh ikan yang ada di lokasi tersebut, termasuk ikan-ikan kecil," ujar Gusnan, Senin 20 Mei 2024.

BACA JUGA:DPRD BU Serahkan 27 Rekomendasi Atas LKPj Bupati, Berikut Isinya

BACA JUGA:Warga Miskin Belum Terdata PKH, Ini Instruksi Penjabat Wali Kota Bengkulu pada Dinsos

Lebih lanjut, Gusnan menjelaskan illegal fishing akan mengganggu perkembang biakan ikan yang ada di sungai. Bahkan, lebih bahayanya lagi ikan-ikan endemik yang ada di sungai dapat terancam punah. Contohnya seperti ikan mungkus dan pelus atau sidat yang ada di perairan Sungai Kedurang dan Air Nipis. 

"Jadi mari sama-sama kita jaga kelestarian dan keberlangsungan perikanan kita yang ada di perairan sungai di Bengkulu Selatan," jelasnya.

Gusnan juga menyampaikan bahwa selain dapat menjaga ekosistem perairan. Tindakan mencari ikan dengan cara disetrum dan diracun juga bertentangan dengan hukum dan pelakunya dapat diancam pidana kurungan penjara.

"Pelaku bisa dipidana sesuai dengan undang-undang nomor 31 tahun 2009 tentang perikanan. Bahkan pada pasal 84 disebutkan bahwa menangkapn ikan dengan bahan berbahaya diancam kurungan penjara maksimal 6 tahun dan denda maksimal Rp 1,2 miliar," sampainya.

BACA JUGA:BKD Terbitkan 49.700 SPPT PBB, Segini Nilai Ketetapannya

Pada kesempatan itu, Gusnan juga menyampaikan bahwa Pemkab BS serius dalam upaya mengembangkan budidaya ikan air tawar. Salah satunya adalah budidaya ikan sidat yang akan menggandeng investor luar negari, seperti dari negara matahari terbit atau Jepang.

"Kita yakin budidaya ikan sidat nantinya dapat menjadi sektor penunjang ekonomi baru bagi Bengkulu Selatan. Sebab, ikan sidat sendiri memang merupakan ikan dengan harga jual tinggi dan memiliki pasar yang baik, khususnya di negara Jepang," pungkasnya. (Renald)

Tag
Share