Rumah dan Warung Manisan Terbakar, Satu Orang Meninggal, Begini Kejadiannya

RIZKY/BE Tim Inafis Sat Reskrim Polresta Bengkulu melakukan olah TKP kebakaran dirumah dan warung manisan milik Purbotani di Jalan Hibrida 13, RT 01 RW 04, Kelurahan Sumur Dewa, Kecamatan Selebar, Kamis 27 Juni 2024. Akibat kebakaran tersebut, isteri Pu--

Harianbengkuluekspress.id - Kebakaran hebat menghanguskan satu unit rumah dan warung manisan mengakibatkan satu korban meninggal dunia terjadi pada Kamis 27 Juni 2024, sekitar pukul 03.15 WIB. Kebakaran tersebut menghanguskan rumah milik Purbotani di Jalan Hibrida 13, RT 01 RW 04, Kelurahan Sumur Dewa, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu. Akibat kejadian tersebut, Sujianti (48) isteri Purbotani meninggal dunia terjebak kebakaran tidak berhasil keluar rumah. 

Sujianti ditemukan di dalam warung bagian depan rumah dengan luka bakar 95 persen. Yogi Dwi Saputra (23), anak korban mengalami luka bakar di punggung, karena berusaha menyelamatkan korban dan berusaha keluar dari rumah. Ibu Purbotani Supatmi (70) saat kejadian juga berada di dalam rumah, tetapi berhasil diselamatkan oleh warga yang berhasil membuat celah di pintu garasi. 

Hal tersebut disampaikan Supriono (54) kakak kandung Purbotani.

"Saat kejadian didalam rumah ada 3 orang, korban Sujianti, anaknya dan ibunya (nenek). Dua orang berhasil selamat, tetapi korban terjebak didalam, karena posisinya dikamar yang lokasinya dibelakang rumah, tidak ada jalan keluar," jelas Supriono.

BACA JUGA:Seleksi PPPK Guru Tunggu Juknis dari Sini

BACA JUGA:Warga Keluhkan Pelayanan Perumda TBK, Ini Masalahnya

Rumah permanen sekaligus warung manisan tersebut cepat sekali terbakar. Anak korban yang pertama kali keluar setelah warga merobohkan tembok rumah bagian belakang. Tembok dipukul menggunakan batu sehingga jebol. Setelah anak korban keluar, di dalam masih ada nenek dan korban. Warga berusaha menyelamatkan nenek korban yang posisi berada di garasi rumah, tetapi pintu garasi terkunci, sehingga warga memaksa membuat celah pintu garasi hingga akhirnya nenek berhasil diselamatkan.

"Anaknya yang pertama tahu, saat itu api sudah besar. Dia teriak-teriak karena semua pintu terkunci dan kunci saat dicari tidak ketemu. Itulah kenapa warga menjebol tembok belakang, kemudian disusul mencongkel pintu garasi menyelamatkan nenek. Saat menyelamatkan korban api sudah sangat besar, tidak ada yang sanggup lagi masuk," ungkap Supriono.

Saat kejadian Purbotani sedang berada di pasar berjualan sayur, berangkat sekitaran pukul 02.00 WIB dinihari. Sementara kebakaran sekitaran jam 3 pagi. Pasca kejadian kebakaran tersebut, aparat kepolisian Inafis Polda dan Polresta Bengkulu melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) di lokasi kebakaran. Sekeliling rumah dipasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan. Korban meninggal dunia sudah dimakamkan oleh pihak keluarga. (Rizki Surya Tama)

 

Tag
Share