Kekayaan Bahari Dilirik Jepang, Ini Jenisnya

Kegiatan jual beli ikan yang selalu ramai pengunjung di TPI Pasar Bawah Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), Jumat 5 Juli 2024.-RENALD/BE -

harianbengkuluekspress.id - Hasil kekayaannya bahari yang ada di Bengkulu Selatan (BS) mulai dilirik negara luar. Adapun negara yang tertarik dengan hasil laut, berupa tangkapan ikan tersebut, yaitu negara matahari terbit atau Jepang.

Adapun jenis ikan yang berhasil menarik minat Jepang, yaitu jenis ikan beledang dan ikan tuna yang berhasil didapat para nelayan di Pantai Pasar Bawah. 

Pelaksana Pelelangan Ikan TPI Pasar Bawah, Budi Hartono membenarkan hal tersebut dan menjelaskan, bahwa Jepang mengakui hasil tangkapan ikan nelayan BS berada pada kualitas dan ukuran yang baik.

"Untuk ikan beledang, kebanyakan nelayan kita (BS, red) berhasil menangkap ikan yang ukurannya sudah diatas 1 per 4 kilogram per ekornya," ujarnya.

Lebih lanjut Budi menjelaskan, bahwa sekarang ikan-ikan hasil tangkapan nelayan BS sudah tembus pasar internasional. Adapun pasar utamanya adalah Jepang yang serius menyatakan minatnya.

"Tentunya Ini tidak lepas dari komitmen nelayan yang menjaga kualitas tangkapan ikan di laut," sambungnya.

Budi mengatakan, rata-rata ikan yang berhasil diekspor ke Jepang mencapai belasan ton per bulannya. Adapun ekspor yang dilakukan melalui dua jalur utama, yaitu dikirim ke pelabuhan laut Pulau Baai Bengkulu serta dikirim ke Jakarta untuk dikirim ke Jepang.

"Sehingga minat luar negeri akan kekayaan bahari kita menjadi berkah tersendiri bagi nelayan. Sebab kerjasama dengan negara luar akan membuka peluang ekonomi jangka panjang," katanya.

BACA JUGA:Kewaspadaan Bencana Diperlukan, Ini Alasannya

BACA JUGA:PKL Dikenakan Sanksi Tipiring, Ini Sebabnya

Meskipun begitu, Budi juga menyampaikan, untuk distribusi dalam negeri atau lintas daerah menjangkau lima wilayah terdekat tetap dilakukan. Lima wilayah terdekat tersebut meliputi, Kota Pagaralam, Kabupaten Lahat, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu serta wilayah Kabupaten Kaur. 

"Jika dikalkulasikan, dalam sehari nelayan bisa mengirim 10 ton ikan segar ke lima wilayah tersebut," sampainya.

Nilai positif lainnya dari hasil laut yang berhasil menembus negara besar dan maju akan meningkat keselamatan para nelayan. Sebab negara maju terus menekankan keselamatan pekerja dan perlindungan dari ancaman untuk jangka panjang.

 "Timbal balik berupa perhatian jangka panjang pihak Internasional ke nelayan kita. Dengan demikian, nelayan akan semakin profesional dengan tingkat kinerja yang mulai mengikuti aturan kementerian," pungkasnya. (renald)

Tag
Share