Maskapai Diminta Turunkan Harga Tiket, Ini Penjelasan Corporate Communications Strategic of Lion Group

Dok/BE Masyarakat Bengkulu saat tiba di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Kamis 11 Juli 2024.--

Harianbengkuluekspress.id - Dalam upaya meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Bengkulu, khususnya selama Festival Tabut 2024, maskapai penerbangan diminta menurunkan harga tiket pesawat. Hal itu dilakukan guna mempermudah akses bagi wisatawan dari luar daerah berkunjung ke Bumi Rafflesia.

Ketua DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Provinsi Bengkulu, Krisna Gamawan mengatakan, selama perayaan Festival Tabut 2024, harga tiket pesawat seharusnya bisa lebih terjangkau. Sehingga bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Bengkulu.

"Saya berharap maskapai penerbangan bisa mempertimbangkan untuk menurunkan harga tiket pesawat selama festival Tabut 2024 ini kembali ke kisaran Rp 500 ribu. Dengan demikian, kita yakin wisatawan akan lebih banyak yang datang ke Bengkulu," kata Krisna, Kamis 11 Juli 2024.

Menurut Krisna, akses transportasi yang lebih terjangkau akan menjadi dorongan signifikan bagi kunjungan wisatawan ke Bengkulu. Dia menambahkan peningkatan kunjungan wisatawan bisa berdampak positif terhadap perekonomian daerah.

BACA JUGA:ASN Terima Beasiswa Kuliah Pertambangan, Gubernur Bengkulu Berikan Dukungan Penuh

BACA JUGA:Kibarkan Merah Putih di Istana Negara, Noval dan Amanda Siap Banggakan Bengkulu

"Harga tiket yang terjangkau adalah kunci untuk membuka potensi wisata kita dan meningkatkan perekonomian kita," tambahnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar SP MSi menyatakan, Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah berkoordinasi dengan pihak maskapai penerbangan untuk membahas kemungkinan penurunan harga tiket setiap ada event pariwisata di Bengkulu.

"Kita terus melakukan upaya agar maskapai bersedia menurunkan harga tiket demi meningkatkan angka kunjungan wisatawan terutama pada event Festival Tabut ini," ujarnya.

Menanggapi permintaan tersebut, Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro menyampaikan, sering kali pihak maskapai diminta menurunkan harga tiket pesawat. Namun, ia menegaskan penurunan harga tiket tidak sebanding dengan berbagai biaya operasional yang harus ditanggung oleh maskapai.

BACA JUGA:PMI Asal BU Banyak ke Taiwan, Ini Alasannya

"Jika harga tiket diturunkan itu tidak sebanding dengan pengeluaran bahan bakar minyak (BBM), kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), hingga pungutan pajak di dunia penerbangan," jelas Danang. 

Menurutnya, biaya tersebut mempengaruhi harga tiket secara signifikan. Kondisi ini tentu saja menimbulkan dilema antara kebutuhan untuk menarik lebih banyak wisatawan dengan keberlanjutan operasional maskapai penerbangan. 

"Kami mengerti pentingnya mendukung pariwisata daerah, namun kami juga harus mempertimbangkan keseimbangan operasional dan finansial kami," tutup Danang. (Rewa Yoke)

Tag
Share