Bapak Tewas Gantung Diri, Ibu dan Anak Tewas Bersimbah Darah, di Sini Kejadiannya

Ist/BE Begini Kondisi Ibu dan Anak Batita yang tewas mengenaskan di Desa Talang Tige--

Harianbengkuluekspress.id - Peristiwa mengerikan kembali terjadi di Kepahiang, tepatnya di Kecamatan Kemumu. 

Setelah kasus tragedi berdarah di Desa Talang Tige, yakni tewasnya ibu dan anak dalam keadaan bersimbah darah, pada Kamis sore, 11 Juli 2024,  masyarakat Muara Kemumu kembali dihebohkan dengan perkara gantung diri warga di Desa Renah Kurung Kecamatan Muara Kemumu.  

Korban diketahui bernama Acep (25) warga Desa Bengko Kecamatan Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong.  Bapak 1 anak ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri diduga karena ribut dengan sang istri. 

Kades Renah Kurung, Yoyon membenarkan adanya kejadian gantung diri di kawasan perkebunan warga, hal itu diketahui warga usai salat Jum'at, 12 Juli 2024.  Acep mengakhiri hidup di pohon jambu, tak jauh dari pondok kebun tempat korban dan istri bekerja. 

BACA JUGA:Patroli Dialogis di Wilayah Rawan Kriminalitas

BACA JUGA:Diduga Tertembak Oleh Oknum Aparat, 2 Warga Putri Hijau Terluka

"Ini warga pendatang, dan jenazahnya sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan," ungkap Yoyon. 

Yoyon mengatakan keterangan dari istri korban, dirinya bersama sang suami tengah berada di perkebunan milik Junaidi (50) warga Renah Kurung. Tujuan suami istri berada di kebun milik Junaidi ini adalah untuk membantu memetik kopi milik warga Desa Renah Kurung, supaya mendapatkan upah.

Entah apa penyebabnya, sesampai di kebun, suami dan istri ini terlibat pertengkaran yang ditenggarai adanya perselisihan.  Meskipun dalam keadaan bertengkar, pekerjaan memetik buah kopi masih diteruskan oleh Acep dan istrinya ini.  Hingga akhirnya sang istri mendapati suaminya dengan posisi sudah tergantung dan meninggal.

BACA JUGA:Waspada Aksi Copet dan Curanmor di Festival Tabut

Turunkan Inafis Polda Bengkulu

Sementara untuk mengusut kematian ibu dan anak, Ria Ratnasari (33) dan bayinya Jibril (5 Bulan), Polres Kepahiang meminta bantuan tim Inafis Polda Bengkulu guna melakukan serangkaian identifikasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Diharapkan hasil identifikasi Tim Inafis Polda Bengkulu yang turun ke lokasi kejadian sejak Jum'at pagi, hingga siang melakukan serangkaian pemeriksaan di sejumlah titik. Dapat memberikan petunjuk, untuk dapat mengungkap penyebab kematian ibu dan anak yang sangat tragis bersimbah darah. 

Kapolres Kepahiang, AKBP Eko Munaryanto, SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Sujud Alif Yulamlam SIK mengatakan penyelidikan masih berjalan, pihaknya belum dapat menyimpulkan secara penuh apa motif atau penyebab tewasnya ibu dan anak balita di Desa Talang Tige. 

Tag
Share