Festival Tabut Bengkulu 2024 Ditutup: Lestarikan Budaya dan Majukan Ekonomi
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah bersama Perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta jajaran Forkompinda Provinsi Bengkulu saat menutup Festival Tabut 2024 pada Senin, 15 Juli 2024 malam.-REWA/BE -
"Naik pangkek adalah simbol penghormatan terhadap Husein, cucu Nabi Muhammad SAW, yang jasadnya diibaratkan dalam bentuk jari-jari dari tembaga,” jelas Syiafril.
Ritual naik pangkek dilaksanakan setelah salat Asyar di Gerga atau markas pembuatan tabut imam dan bangsal. Tabut yang telah dilengkapi dengan jari-jari tembaga menjadi simbol penghormatan dan kenangan atas perjuangan Husein.
“Prosesi ini sangat sakral dan penuh makna bagi kami,” ujar salah satu Anggota KKT, Bambang.
Bambang menyatakan bahwa Festival Tabut bukan hanya sekadar acara budaya, tetapi juga sarana untuk mempererat kebersamaan dan kekompakan warga Bengkulu.
“Festival ini adalah identitas kita, warisan budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan,” tutupnya.
Selain itu, Tabut Besanding bersamaan dengan acara telong-telong. Telong-telong adalah lampion besar yang dihias dengan kreasi unik oleh para pembuatnya. Bentuk telong-telong beragam, mulai dari naga, burung, kuda, hingga ikan.
“Telong-telong menambah keindahan dan kemeriahan acara,” kata seorang pengunjung, Bisri Mustofa.
Acara Tabut Besanding ini itu menjadi sangat meriah dengan kehadiran telong-telong yang menghiasi malam hari. Ribuan orang bersorak dan bertepuk tangan saat lampion-lampion besar ini mulai dinyalakan dan diarak.(999)