Waspada Bencana, Puncak Musim Hujan Diprediksi Bulan Ini
Budhi/BE - Masyarakat Kota Bengkulu bergotong royong membersihkan saluran drainase memasuki musim penghujan.--
BENGKULU, BE - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu memprediksi bahwa musim hujan di Provinsi Bengkulu dimulai November 2023 ini dan puncaknya akan terjadi pada Januari hingga Februari 2024 mendatang.
Untuk itu, masyarakat diminta mewaspadai sejumlah bencana alam yang berpotensi terjadi, mulai dari banjir hingga longsor.
Selain itu, pemerintah kabupaten/kota juga diminta siaga dan siap untuk menghadapi bencana yang bisa dengan tiba-tiba tersebut.
Kepala Dinas PUPR Kota Bengkulu, Noprisman mengatakan, selama ini cukup banyak upaya pemerintah mencegah banjir. Namun, berdasarkan dari pemantauan, banyak pula drainase di perumahan yang tersumbat akibat kurangnya kesadaran warga setempat dalam menjaga lingkungannya. Sehingga, menimbulkan resiko banjir di saat curah hujan tinggi.
"Berdasarkan data dari BMKG Bengkulu, musim penghujan setelah kemarau panjang yang melanda Bengkulu ini akan terjadi di bulan November hingga Februari 2024 nanti. Jadi, mulai dari sekarang ini ajak warga lainnya untuk membersihkan saluran drainase di lingkungan tempat tinggal kita," ucapnya, Senin (13/11).
Ia menjelaskan, hingga saat ini masih banyak ditemukan saluran drainase tertutup tanah dan semak belukar. Padahal saat dibersihkan kontruksi drainase tersebut masih cukup baik. Hal-hal seperti ini sangat disayangkan karena sebagian bencana banjir ini bukan semata-mata disebabkan luapan sungai saja, tetapi juga bisa dikarenakan kondisi drainase yang tersumbat.
"Kita harap ada semangat bergotong royong serta mengecek jalur siring, jika ditemukan sampah bisa dibersihkan. Karena kalau jalur itu tertutup maka air meluap dan pastinya menimbulkan genangan," tuturnya.
Ia menyebutkan, apabila masyarakat menemui kesulitan membersihkan karena ada dahan pohon atau benda berat lainnya yang menghambat jalur air, maka bisa menghubungi pihaknya ataupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar mendapatkan bantuan.
"Kita ada tim Unit Reaksi Cepat (URC) yang membantu masyarakat dalam mengatasi persoalan, salah satunya terkait hal tersebut. Tetapi, karena keterbatasan, kami pun tidak bisa memantau semua wilayah di kota ini, sehingga mengharapkan adanya laporan dari masyarakat," tutupnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) juga mengingatkan warga agar waspada dengan semua potensi yang ada yang disebabkan intensitas hujan yang tinggi.
Pelaksana Tugas BPBD BS, Hen Yepi SPi menerangkan dari prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memang ada pergeseran musim hujan. Sebab, di akhir tahun 2023 ini wilayah BS masih terdampak El Nino yang masih berlanjut hingga akhir tahun. Sehingga, diperkirakan curah hujan masih rendah di beberapa wilayah di BS.
“Di tiga tahun terakhir fenomena di BS adalah El Nina yaitu curah hujan yang tinggi di akhir tahun sejak Agustus di 2020 hingga 2022 lalu dan pada tahun 2023 ini El Nino yaitu kemarau,” ujar Hen kepada BE di ruang kerjanya, Senin (13/11).
Lebih lanjut, Hen juga menjelaskan, meskipun masih dalam musim El Nino beberapa wilayah di BS telah diguyur hujan dengan curah hujan yang tinggi sejak seminggu terakhir. Namun, hujan yang turun belum secara merata di 11 kecamatan yang ada.
“Tetapi kami sampaikan untuk puncak hujan nantinya tetap di awal tahun pada Februari sesuai prediksi BMKG. Jadi musim saat ini bergeser,” jelasnya.