ROMER Targetkan Menang Telak, Timsus dan Ormas Deklarasikan Dukungan
Calon Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menghadiri deklarasi tim pemenangan Rohidin Mersyah-Meriani (Romer) dan tim khusus organisasi masyarakat di posko pemenangan Romer, Kamis, 3 Oktober 2024.-RIO/BE -
KIP Diduga Jadi Modal Politik
Dalam deklarasi itu, Rohidin juga menyebutkan ada Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dipolitisasi untuk menjadi modal kemenangan di Pilkada. Bahkan ada dugaan pungutan liar yang dilakukan pada program KIP.
"Saya sudah ada mendapatkan bukti, ada transfer ke rekening. Dipotong Rp 25 ribu sampai Rp 50 ribu. Mulai SD,SMP hingga SMA/SMK," ungkap Rohidin.
Tidak hanya di kalangan SD, SMP dan SMA/SMK, Rohidin mengatakan, dugaan pungutan KIP di Universitas juga terjadi. Bahkan storannya sampai Rp 1 juta per orang.
"Itu hak orang tidak mampu, masih juga dimakan. Naif sekali. Saya sangat marah melihat ini," ujarnya.
Atas dugaan kasus tersebut, Rohidin meminta semua penegak hukum untuk menindaklanjuti masalah tersebut. Dirinya telah memegang data lengkap, dan dilakukan secara masif.
"Semua sangat masif dan terstruktur, dikumpulkan di satu titik. Saya yakin, ini untuk kemenangan Pilkada," beber Rohidin.
Untuk itu, menurut Rohidin, ketika Romer diamanahkan lagi memimpin Provinsi Bengkulu, maka komitmennya tidak akan pernah membebani rakyat. Tidak akan menaikan pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sampai 300 persen.
"Harusnya itu, meringankan pajak. Bukan melipatgandakan biaya pajak. Tidak boleh merampas hak masyarakat tidak mampu. Itu nyata di depan mata. Mari kita berpikir jernih, selamatkan Bengkulu," ujar Rohidin.
Sementara itu, Sekretaris Tim Hukum Romer (THR), Jecky Haryanto SH menegaskan, ada dugaan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang terindikasi tindak pidana korupsi.
Sebab, terjadi adanya tambahan persyaratan non formal, terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan.
"Maka kita mendukung penuh Kejaksaan Negeri Bengkulu Selatan untuk mengusut dana PIP, yang dilaporkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Selatan," ujar Jecky.
Jecky mengatakan, dugaan pemotongan dana PIP itu tidak hanya terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan saja. Namun juga diduga terjadi di semua kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.
"Kita minta ini diusut oleh semua penegak hukum," tegasnya.