Harga Tiket Pesawat Keluar - Masuk Bengkulu Tinggi, Berdampak Terhadap Kunjungan Wisatawan
ilustrasi pesawat terbang -DOK/BE-
Harianbengkuluekspress.id - Dalam upaya meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Bengkulu, maskapai penerbangan diminta untuk menurunkan harga tiket pesawat. Sebab, harga tiket pesawat tujuan Jakarta-Bengkulu saat ini masih diangka Rp 1 jutaan.
Ketua DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Provinsi Bengkulu, Krisna Gamawan mengatakan, menjelang akhir tahun harga tiket pesawat harusnya bisa lebih terjangkau. Sehingga bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Bengkulu.
"Saya berharap maskapai penerbangan bisa mempertimbangkan untuk menurunkan harga tiket pesawat kembali ke kisaran Rp 500 ribu. Dengan demikian, kita yakin wisatawan akan lebih banyak yang datang ke Bengkulu," kata Krisna, Rabu, 30 Oktober 2024.
BACA JUGA:Dewan Kaji Tambahan Mobil Damkar, Untuk Tingkatkan Pelayanan pada Masyarakat
BACA JUGA: IGTKI-PGRI Gelar Lomba Bentuk Geometri, Tumbuhkan Kreativitas dan Imajinasi Anak
Menurut Krisna, akses transportasi yang lebih terjangkau akan menjadi dorongan signifikan bagi kunjungan wisatawan ke Bengkulu.
Dia menambahkan bahwa peningkatan kunjungan wisatawan ini akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah.
"Harga tiket yang terjangkau adalah kunci untuk membuka potensi wisata kita dan meningkatkan perekonomian kita," tambahnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar SP MSi menyatakan, Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah berkoordinasi dengan pihak maskapai penerbangan untuk membahas kemungkinan penurunan harga tiket pesawat di Bengkulu.
"Kita terus melakukan upaya agar maskapai bersedia menurunkan harga tiket demi meningkatkan angka kunjungan wisatawan," ujarnya.
Menanggapi permintaan tersebut, Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro menyampaikan, sering kali pihak maskapai diminta untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Namun, ia menegaskan bahwa penurunan harga tiket tidak sebanding dengan berbagai biaya operasional yang harus ditanggung oleh maskapai.
"Jika harga tiket diturunkan, itu tidak sebanding dengan pengeluaran bahan bakar minyak (BBM), kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), hingga pungutan pajak di dunia penerbangan," jelas Danang.
Menurutnya, biaya-biaya tersebut mempengaruhi harga tiket secara signifikan. Kondisi ini tentu saja menimbulkan dilema antara kebutuhan untuk menarik lebih banyak wisatawan dengan keberlanjutan operasional maskapai penerbangan.