Membuat Pupuk Organik yang Sehat dan Aman, Begini Caranya

Reporter: Bakti |

Editor: Asrianto |

Selasa , 26 Nov 2024 - 06:57

Membuat Pupuk Organik yang Sehat dan Aman, Begini Caranya-Istimewa/Bengkuluekspress.-

5. Jaga Kelembapan

Pastikan campuran kompos tetap lembap (seperti spons basah) tetapi tidak terlalu basah. Tambahkan air jika perlu.

6. Aduk Secara Berkala

Aduk kompos setiap 2–3 hari untuk mempercepat proses dekomposisi dan mencegah bau.

7. Periksa Kompos

Kompos matang ditandai dengan warna gelap, tekstur seperti tanah, dan bau segar.

8. Gunakan pada Tanaman

Sebarkan kompos matang di sekitar akar tanaman atau campurkan dengan tanah sebagai media tanam.

Tips Tambahan :

- Waktu Pematangan: Biasanya 4–8 minggu, tergantung kondisi lingkungan dan bahan kompos.

- Pengendalian Bau: Pastikan perbandingan bahan hijau dan coklat seimbang. Jika bau busuk muncul, tambahkan lebih banyak bahan coklat seperti daun kering atau serbuk kayu.

- Lingkungan: Letakkan wadah kompos di tempat yang teduh dan berventilasi.

Membuat pupuk organik dari sampah dapur tidak hanya membantu tanaman tumbuh subur, tetapi juga mendukung praktik pertanian berkelanjutan(**)

membuat pupuk organik yang sehat dan aman, begini caranya                            harianbengkuluekspress.id - pupuk organik dari sampah dapur adalah solusi ramah lingkungan untuk memanfaatkan limbah organik menjadi sumber nutrisi bagi tanaman. 
adapun manfaat pupuk organik dari sampah dapur adalah sebagai berikut :
- nutrisi lengkap untuk tanaman:
mengandung nitrogen, fosfor, kalium, serta mineral lain yang mendukung pertumbuhan tanaman.
baca juga: membuat pupuk organik dari sisa kaldu, begini caranya
baca juga:pastikan pupuk subsidi tepat sasaran, ini yang dilakukan polres seluma
- memperbaiki struktur tanah:
menyediakan bahan organik yang meningkatkan kapasitas tanah menahan air dan nutrisi, serta memperbaiki sirkulasi udara.
- mendukung mikroorganisme tanah:
memberikan makanan untuk mikroorganisme yang membantu dekomposisi dan siklus nutrisi di tanah.
- ramah lingkungan:
mengurangi limbah organik yang dibuang ke tempat pembuangan sampah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
- meningkatkan daya tahan tanaman:
beberapa komponen organik dalam sampah dapur juga dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit.
- memulihkan tanah tidak subur:
cocok untuk digunakan pada tanah yang telah terdegradasi akibat penggunaan bahan kimia berlebihan.
langkah-langkah membuat pupuk organik dari sampah dapur
1. persiapkan wadah kompos
gunakan wadah dengan penutup untuk menjaga kelembapan dan mengontrol bau.
baca juga: pupuk organik dari sisa pasta, begini cara membuatnya
baca juga:serapan pupuk subsidi di bu minim, ini penyebabnya
2. kumpulkan bahan organik
contoh bahan hijau: kulit buah, sayur sisa, ampas kopi, daun teh.
contoh bahan coklat: daun kering, serbuk kayu, potongan karton atau kertas.
hindari: plastik, logam, atau bahan anorganik lainnya.
3. potong sampah organik
potong kecil-kecil untuk mempercepat dekomposisi.
4. atur lapisan
lapiskan bahan hijau (kaya nitrogen) dan bahan coklat (kaya karbon) secara bergantian.
5. jaga kelembapan
pastikan campuran kompos tetap lembap (seperti spons basah) tetapi tidak terlalu basah. tambahkan air jika perlu.
6. aduk secara berkala
aduk kompos setiap 2–3 hari untuk mempercepat proses dekomposisi dan mencegah bau.
7. periksa kompos
kompos matang ditandai dengan warna gelap, tekstur seperti tanah, dan bau segar.
8. gunakan pada tanaman
sebarkan kompos matang di sekitar akar tanaman atau campurkan dengan tanah sebagai media tanam.
tips tambahan :
- waktu pematangan: biasanya 4–8 minggu, tergantung kondisi lingkungan dan bahan kompos.
baca juga:roti kadaluarsa baik untuk pupuk organik, ini manfaatnya
baca juga:larutan vetsin baik untuk pupuk tanaman, ini cara penggunaannya
- pengendalian bau: pastikan perbandingan bahan hijau dan coklat seimbang. jika bau busuk muncul, tambahkan lebih banyak bahan coklat seperti daun kering atau serbuk kayu.
- lingkungan: letakkan wadah kompos di tempat yang teduh dan berventilasi.
membuat pupuk organik dari sampah dapur tidak hanya membantu tanaman tumbuh subur, tetapi juga mendukung praktik pertanian berkelanjutan(**)