APBD 2024 Rp 1,3 Triliun, Pemaparan Banggar DPRD Kota Bengkulu
IST/BE Penandatanganan berita acara persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bengkulu, Tahun Anggaran 2024 antara Pemerintah Kota Bengkulu dengan DPRD Kota Bengkulu.--
BENGKULU, BE - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu, menggelar sidang paripurna Penyampaian Laporan hasil pembahasan terhadap Raperda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Tahun Anggaran 2024, Selasa (28/11). Setelah dipaparkan melalui Badan Anggaran, Rancangan APBD 2024 tersebut disetujui sebesar Rp 1,348 triliun.
"Pendapatan dalam RAPBD awal setelah dilakukan pembahasan menjadi sebesar Rp 1,3 triliun lebih. Bedasarkan komposisi antara pendapatan dengan belanja daerah maka RAPBD Kota Bengkulu 2024 terjadi defisit sebesar Rp 6,1 miliar yang akan ditutup dari pembiayaan netto," kata Juru Bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bengkulu, Ariyono Gumay.
Anggaran tersebut difokuskan untuk penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) 2024, seperti dana hibah KPU dan Bawaslu serta kegiatan pengamanan. Kemudian, juga akan fokus melakukan kegiatan yang merupakan ditetapkan berdasarkan undang-undang, seperti dalam pembangunan.
Ariyono mengungkapkan, hasil rapat banggar telah disepakati untuk dilakukan program pembenahan Pasar Panorama melalui anggaran dibawah koordinir Dinas PUPR (Pekerjaaan Umum Penataan Ruang).
"Rehab Pasar Panorama telah disepakati untuk dimasukkan dalam APBD. Untuk sumber anggaran silahkan TAPD untuk menyesuaikan apakah anggarannya dari Dinas PUPR atau dari sumber lain," sampainya.
Setelah RAPBD Kota Bengkulu, 2024, disetujui dan ditetapkan menjadi perda, tahapan selanjutnya akan mengirim surat kepada Gubernur untuk dilakukan evaluasi. Rapat paripurna dilanjutkan dengan Penandatanganan Berita Acara persetujuan APBD 2024 antara Pemerintah Kota Bengkulu dengan DPRD Kota Bengkulu. Selanjutnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Arif Gunadi menyampaikan bahwa dalam proses penyusunan RAPBD pihaknya menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan yang perlu disempurnakan bersama.
"Oleh karena itu, kami mebutuhkan kritikan, masukan dan saran teman-teman legislatif untuk menjadi perhatian kami dalam penyusunan APBD ditahun tahun berikutnya," imbuh Arif. (805)