Alur Pelabuhan Pulau Baai Dangkal, Ekonomi Bengkulu Bisa Terpuruk

PT Pelindo Regional II Bengkulu menggelar coffe morning bersama insan kepelabuhan, dan perusahaan pengguna jasa kepelabuhan Bengkulu, Selasa, 17 Desember 2024.-RIO/BE -

Harianbengkuluekspress.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera menetapkan status alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Penetapan status alur tersebut menjadi dasar menjaga kedalaman alur sampai minimal 6,5 meter Low Water Spring (LWS). 

Lampu hijau tersebut didapatkan dari hasil Focus Group Discussion (FGD) rencana Penetapan Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Pulau Baai Provinsi Bengkulu di Hotel D'Anaya Bogor pada Selasa, 10 Desember 2024 lalu.

General Manager (GM) PT Pelindo Regional 2 Bengkulu, S Joko mengatakan, penetapan alur tidak akan lama lagi dilakukan oleh pemerintah pusat.

"Sebentar lagi akan ditetapkan," kata Joko usai menggelar coffe morning dengan pelaku usaha Pelabuhan Pulau Baai, di Hotel Santika Bengkulu, Selasa, 17 Desember 2024.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan Ongkos Haji Rp15 Miliar Dalam APBD 2025

BACA JUGA:Libur Semester Ganjil Dimulai 23 Desember, Ini Imbauan Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikbud

Joko mengatakan, FGD yang dilakukan bersama Kemenhub, Pemprov Bengkulu, pelaku usaha dan pihak terkait lainnya itu membuka ruang kemajuan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. 

Karena rencananya tidak hanya alur pelayanan yang ditetapkan, namun juga sistem rute, tata cara berlalu lintas, dan daerah labuh kapal di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

"Mudah-mudahan ini bisa dilaksanakan," tuturnya.

Di sisi lain, dalam FGD penetapan alur menjadi kunci menyelesaikan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai saat ini. Karena pendangkalan  tidak hanya menghambat kelancaran aktivitas pelayaran, tetapi juga meningkatkan biaya operasional kapal. Termasuk berpotensi menunda pengiriman komoditas ekspor ke luar Bengkulu maupun ke luar Indonesia.

"Soal alur juga sudah dibahas dengan sub holding," beber Joko.

Pengerukan alur yang akan dilakukan dengan sistem Joint Venture Company, dengan melibatkan Pelindo dan pihak swasta untuk mendorong kemajuan Bengkulu. Karena akan meningkatkan efisiensi transportasi laut. Apalagi Pelabuhan Pulau Baai memiliki peran strategis sebagai pintu gerbang perdagangan dan distribusi barang di wilayah pesisir barat Pulau Sumatera.

Jika pendangkalan terus terjadi, dengan kondisi alur saat ini minus 3 LWS tersebut, membuat kapal kapasitas besar tidak lagi bisa bersandar di Pelabuhan dengan lahan paling luas di Indonesia.

"Kita yakin, ini akan segera dituntaskan," ujar Joko.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan