Nanti Malam Pergantian Tahun Baru Masehi, Bolehkah Umat Islam Merayakannya? Begini Kata Buya Yahya

Nanti Malam Pergantian Tahun Baru Masehi, Bolehkah Umat Islam Merayakannya? Begini Kata Buya Yahya-Istimewa/Bengkuluekspress.-

Harianbengkuluekspress.id- Nanti malam merupakan pergantian tahun baru masehi, yakni malam tahun baru 2025 dan berakhirnya tahun 2024.

Tidak sedikit umat Muslim yang ikut merayakan pergantian tahun baru Masehi sebagai bagian dari tradisi budaya.

Kalender Masehi adalah sistem penanggalan resmi yang berlaku di Indonesia.

Sejarahnya menunjukkan bahwa kalender ini dimulai dari kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga sering dikaitkan dengan tradisi umat Kristiani.

BACA JUGA:Buya Yahya Bagikan Tips Ini, Insya Allah Segala Beban Hidup Menjadi Ringan

BACA JUGA:Buya Yahya Sarankan Lakukan Tips Ini, Insya Allah Memancarkan Kecantikan Secara Alami

Namun, kalender Masehi juga digunakan oleh berbagai penganut agama lain, termasuk umat Islam.

Dalam salah satu kajian Al Bahjah, seorang jemaah bertanya kepada Buya Yahya mengenai hukum seorang Muslim merayakan tahun baru Masehi. Apakah hal ini diperbolehkan dalam pandangan Islam?

KH Yahya Zainul Ma’arif, yang dikenal sebagai Buya Yahya, tidak secara tegas menyalahkan Muslim yang turut memeriahkan pergantian tahun Masehi.

Namun, Buya Yahya menyoroti kebiasaan negatif yang sering terjadi pada malam pergantian tahun tersebut.

Hal tersebut disampaikan Buya Yahya dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Al-Bahjah TV.

"Yang dipermasalahkan bukanlah dzatiyah bulan dan hari, akan tetapi kebiasaan dan kebudayaaan yang terjadi di tahun baru tersebut," ungkap Buya Yahya.

Dalam kenyataannya, banyak masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam turut memeriahkan malam pergantian tahun Masehi.

Namun, perayaan tersebut sering kali diwarnai dengan perilaku berhura-hura, pesta pora, dan berbagai bentuk kemaksiatan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan