Solidaritas Menguatkan di Tengah Duka, Bantuan Mengalir untuk Keluarga Korban Serangan Harimau di Mukomuko

Pj Kepala Desa Tunggal Jaya, Ujang Selamat, secara simbolis menyerahkan bantuan berupa dana hasil sumbangan warga kepada ibu dari korban serangan harimau, sebagai wujud kepedulian dan solidaritas masyarakat.-Endi/Bengkuluekspress-
Bantuan juga datang dari Desa Karang Jaya, yang berbatasan langsung dengan Desa Tunggal Jaya, serta warga di luar desa.
“Kami berharap semua bantuan ini tidak hanya meringankan beban keluarga secara materi, tetapi juga menjadi wujud dukungan moral yang menguatkan mereka di masa sulit ini,” tambahnya.
Pemerintah Desa Tunggal Jaya, saat ini mendampingi petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Mukomuko, yang berkunjung ke rumah duka untuk memberikan pendampingan serta membahas langkah mitigasi agar insiden serupa tidak terulang.
Meski aktivitas warga di Desa Tunggal Jaya telah kembali normal, termasuk sekolah yang kembali belajar tatap muka, Ujang tetap mengingatkan warga untuk waspada.
“Kami mengimbau para petani untuk tidak pergi ke kebun sendirian. Lebih baik bekerja secara berkelompok agar lebih aman,” pesannya.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya penanganan konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah yang berbatasan langsung dengan habitat harimau.
BACA JUGA:Digelar Serentak Di Tahap ke-3, Makan Bergizi Gratis di Bengkulu Dimulai Awal Februari
BACA JUGA:30 Formasi CPNS di Kota Bengkulu Kosong, Achrawi: Kita Usulkan Kembali ke Kemenpan-RB
Masyarakat berharap pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan perhatian lebih dalam melindungi warga yang tinggal di daerah rawan.
“Tragedi ini memang berat, tetapi kami percaya kebaikan yang ditunjukkan oleh masyarakat akan menjadi penguat bagi keluarga korban. Kami semua berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan,” tutup Ujang.
Di tengah duka mendalam, solidaritas yang diperlihatkan oleh masyarakat Desa Tunggal Jaya dan sekitarnya menjadi pelipur lara, membuktikan bahwa nilai-nilai gotong royong dan kepedulian masih hidup di tengah masyarakat kita. (**)