Honorer Guru akan Digaji Menggunakan BOS, Ini Sebabnya

Kadisdikbud Saidirman--
Harianbengkuluekspress.id - Saat ini tahapan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II/2024 masih berproses, yang juga nantinya menjadi penentu terhadap kelanjutan nasib ribuan honorer di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu, khususnya yang sudah masuk dalam pangkalan data (database) di Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Kendati di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terdapat honorer yang dirumahkan sementara, seiring dengan kebijakan penundaan perpanjangan masa kerja sesuai Surat Edaran pada akhir tahun 2024, namun untuk jajaran honorer baik Guru Tidak Tetap (GTT) atau Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang berada di bawah kewenangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Bengkulu, sama sekali tidak ada yang dirumahkan serta masih akan tetap bekerja seperti biasanya.
Dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi, Saidirman, para tenaga honorer yang sebagian besar ini tenaga guru tersebut tetap dipekerjakan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KMB) di sekolah.
"GTT dan PTT di Dikbud tidak dirumahkan karena betul-betul dibutuhkan oleh satuan pendidikan," ungkapnya, Kamis, 30 Januari 2025.
Dirinya menjelaskan, kalau tidak ada guru honor, maka kekurangan guru tidak bisa ditutupi. Jadi, tetap bekerja dari awal Januari. Hanya saja, untuk pembayaran honor yang sebelumnya diakomodir melalui APBD akan dialihkan ke sekolah yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pendidikan.
BACA JUGA:Sempat Nonjob 7 Bulan hingga Gugat ke PTUN, Mustarani Kembali Jabat Sekda Lebong
BACA JUGA:DKPP Gencarkan Vaksinasi PMK, Ini Tujuannya untuk Hewan Ternak di Kota Bengkulu
"Kalau di provinsi mereka-kan hanya tambahan penghasilan, maka dari itu saya minta kepala sekolah membayar sesuai kemampuan sekolah. Itu dibayarkan dari dana BOS pendidikan, namun dengan catatan sesuai kemampuan dari sekolah. Ketentuan juklak juknis harus dipatuhi,” jelasnya.
Ia menerangkan, saat ini jumlah GTT dan PTT dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, berkisar 1.500-an orang yang tersebar di seluruh kabupaten kota.
"Para honorer tersebut bekerja di seluruh satuan pendidikan negeri jenjang SMA di 110 sekolah, SMK di 99 sekolah dan SLB di 15 sekolah," demikian ucapnya. (Budhi)